Mohon tunggu...
efi nurwindayani
efi nurwindayani Mohon Tunggu... Dosen - Semua karena kasih karunia

saya seorang pendidik, melayani Tuhan melalui dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Insecure dengan Bersyukur

30 Maret 2023   13:05 Diperbarui: 30 Maret 2023   13:20 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! (Mazmur 42 ayat 5 dan 11 , Mazmur 43: 5)

Mazmur ini ditulis oleh Bani Korah, mereka penyanyi di Bait Suci. Setting mazmur ini adalah peristiwa pembuangan umat Tuhan di Babel. Dalam situasi dan kondisi yang tidak mudah, pemazmur mengungkapkan dengan jujur kondisi jiwanya sedang tidak baik-baik saja. Tiga kali pemazmur mengatakan: mengapa engkau tertekan hai jiwaku? Mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Pemazmur merindukan Tuhan dan mendambakan situasi atau keadaan seperti sebelum pembuangan dimana mereka dapat melayani Tuhan dengan baik, bisa datang ke rumah Tuhan dengan sukacita, tidak ada musuh dll, tetapi faktanya saat itu pemazmur hidup dalam situasi yang tidak mudah.

Situasi yang tidak mudah membuat perasaan manusia menjadi gelisah, tertekan, cemas disebut dengan istilah insecure. Insecure artinya keadaan dimana perasaan tidak aman yang mengakibatkan gelisah, cemas, takut, malu, tidak PD yang dialami seorang ("mental illness").

Istilah insecure diviralkan oleh generasi milenial melalui akun media sosial seperti IG, twitter, tiktok, dll. Jauh sebelum istilah ini viral di medsos, kondisi manusia yang insecure sudah terjadi di Taman Eden setelah manusia jatuh dalam dosa. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, manusia ada dalam keadaan yang "Aman dan Terjamin" . Segala kebutuhan manusia disediakan  Allah bahkan manusia ada dalam relasi harmonis dengan Allah.

Setelah manusia terusir keluar dari Taman Eden, keadaan manusia menjadi insecure. Tetapi puji Tuhan, dosa yang membuat manusia insecure dalam segala aspek hidup telah diselesaikan Tuhan Yesus melalui karya salib. Kalau kita sudah didalam Yesus sebenarnya kita dalam keadaan yang 'secure" mengapa? Dosa kita diampuni, diberi kepastian masuk sorga, status yang pasti (tidak digantung) sebagai anak-anak Allah, kepastian jawaban doa, pemeliharaan atas seluruh kebutuhan hidup kita dan lain-lain.

Namun faktanya, orang percaya masih rentan terhadap insecure. Insecure ini dapat menyerang siapa saja dalam semua rentang usia. Salah satu faktor penyebab insecure adalah ketidakpastian hari depan dalam semua aspek hidup, diantaranya Pendidikan, Kesehatan, pekerjaan dan lain-lainnya.

Bagaimana mengatasi kondisi insecure? Bersyukur saja, mengapa?

  • Bersyukur ditengah ketidakpastian merupakan ekspresi iman kepada Tuhan. Bahwa Tuhan berotoritas dalam segala segala situasi dan keadaan.
  • Bersyukur menandakan bahwa orang percaya memiliki mindset (Pola pikir) yang sehat yang didasarkan pada "Pengenalan Akan Tuhan"
  • Bersyukur membuat orang percaya menjadi sehat dalam tubuh-jiwa dan roh. Menjalani ketidakpastian dengan sukacita yang tulus
  • Bersyukur membuat kita memiliki semangat mengerjakan bagian kita yang terbaik (Keluarga, Pekerjaan dan Pelayanan) dan tidak ada waktu untuk kecemasan, kegelisahan, kegalauan, dll

Akhirnya kita mengingat selalu apa yang dikatakan Firman Tuhan "mengucap syukurlah senantiasa di dalam Tuhan, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (1 Tesalonika 5: 18)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun