Mexico menjalin hubungan baik sejak tahun 1830 dikarenakan oleh kesamaan mereka sebagai bagian dari Amerika Latin. dimulai pada tahun 1960-an Kerjasama antara Mexico dan Ekuador mulai dan terus berkembang. Pemerintah Mexico dan Ekuador mempertahankan dialog politik tingkat tinggi, yang telah tercermin dalam pertukaran beberapa kunjungan kepresidenan dan kunjungan lainnya dalam beberapa dekade. Kedua negara tersebut saling mengunjungi dan memiliki hubungan Kerjasama yang baik, hingga Kedutaan Besar Meksiko di Ekuador berlokasi di berbagai tempat di Quito, Ekuador. Hubungan erat antara Mexico dan Ekuador yang sudah terjalin lama berakhir karena hubungan tersebut diputuskan oleh Mexico tepatnya oleh Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador 6 April 2024 setelah Ekuador melakukan aksi penggrebekan di Kedutaan Besar Mexico di Quito, Ekuador.
Membahas lebih lanjut, perseteruan ini bermula dari kasus hokum Jorge glas yang dimana adalah seorang Wakil Presiden Ekuador yang di dakwa dan dihukum atas kasus korupsi. Meksiko di bawah pemerintahan saat itu  memberikan suaka politik  kepada Glas, ini merupakan sebuah keputusan yang diprotes keras oleh pemerintah Ekuador karena dianggap ikut campur tangan dalam urusan internal Ekuador. Ekuador memandang Glas sebagai buronan yang harus mempertanggungjawabkan kejahatan korupsi, dan pemberian suaka politik dianggap sebagai bentuk campur tangan dalam urusan internal Ekuador dan juga tawaran suaka itu ilegal. Karena berdasarkan hukum internasional, orang yang menghadapi dakwaan tidak boleh diberikan suaka. Mantan Wakil Presiden Ekuador sendiri sudah berada di kedutaan Mexico sejak Desember 2023. Yang membuat Presiden Mexico memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Ekuador bahwa polisi Ekuador memaksa untuk masuk kedalam kedutaan besar mexico di Quito sebelum melakukan pengkapan terhadap mantan Wakil Presiden Ekuador.
Menteri Luar Negeri Mexico mengatakan bahwa beberapa diplomat Kedutaan Besar Mexico di Ekuador terluka saat misi diplomatik diserbu. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengaku telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Meksiko untuk menangguhkan hubungan diplomatik dengan Ekuador. Dia menyebut penangkapan tersebut sebagai tindakan otoriter dan pelanggaran terhadap hukum internasional dan kedaulatan Meksiko. terlebih Glas yang memiliki surat perintah pencegahan penangkapan atas kasus korupsi lainnya, terlebih Glas mengeluh bahwa ia sedang dianiaya karena afiliasi politiknya, yang kemudian dibantah oleh pemerintah Ekuador. Pihak berwenang Meksiko juga mengatakan bahwa sebelumnya mereka telah memberikan suaka politik kepada Glas dan telah meminta izin dari pihak Ekuador untuk membawanya keluar dari Quito. Â Langkah yang dilakukan Mexico sebetulnya dianggap sebagai langkah yang kontroversial, dan dapat mencoreng Mexico di hadapan mata Internasional. Namun, Mexico menganggap itu sebagai langkah kemanusiaan yang memberi perlindungan bagi mereka yang menerima penganiayaan politik. Mexico memberikan gugatan pada Ekuador dan membawa masalah penyerbuan tersebut ke Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) yang berbasis di Den Haag, Belanda. Mahkamah Internasional juga telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima gugatan tersebut. Selain melakukan gugatan di Mahkamah Internasional Mexico juga meminta agar Ekuador dikeluarkan dari PBB atau perserikatan Bangsa-Bangsa, terkecuali jika Ekuador menyatakan permintaan maaf dihadapan Publik. Hubungan kedua Negara juga semakin memanas di karenakan berita yang disebarkan oleh media massa masing-masing Negara. Media Ekuador menyoroti berita tentang pelanggaran kedaulatan Negara mereka oleh Mexico, sementara Mexico menyoroti pelanggaran HAM dan pelanggaran norma diplomatik oleh Ekuador. Masalah ini semakin memanas dan menumbuhkan sentiment nasionalisme di kedua Negara bersangkutan. Hal ini juga dimanfaatkan oleh para politisi Kedua Negara untuk kepentingan politik.
Retaknya hubungan kedua Negara sempat mengejutkan dunia terutama Negara kawasan yang kemudian memunculkan pertanyaan bagaimana hubungan bilateral kedua Negara dan sekitaran kawasan dimasa yang akan mendatang. Mexico dan Ekuador berada diposisi yang semakin kompleks dan menyulitkan proses damai diantara kedua Negara yang menyebabkan tahunan untuk kasus kedua Negara. Konflik yang terjadi diantara Mexico dan Ekuador akan menganggu stabilitas diantara kedua Negara maupun di Negara kawasan karena kedua Negara memiliki kecil potensi perdamaian dalam waktu yang dekat karena ketidakpercayaan yang tinggi yang terjadi diatar kedua Negara. Dimulai dari retaknya hubungan bilateral kedua Negara yang merambat ke ekonomi terutama dibidang perdagangan yang sudah terjalin lama nya. Investasi yang sudah diterapkan oleh kedua Negara di masing-masing wilayah dapat terancam, kesulitan perusahaan di Mexico akan kesulitan mengakses pasar Ekuador begitu juga sebaliknya serta hal ini akan berimbas ke Negara lain yang bersangkutan dengan kedua Negara, lalu hal ini dapat mengurangi minat investor asing dalam penanaman investasi. Kondisi ini akan menyulitan para pekerja dan masyarakat yang terlibat keseluruhan dalam aktivitas ekonomi karena melemahnya aktivitas ekonomi yang terjadi. Selain ekonomi ada beberapa bidang yang juga terkena dampak, seperti bidang pertahanan, keamanan, penanggulan bencana, pariwisata dan pendidikan. Kedua Negara akan kesulitan saling berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan kawasan mendatang. Di sisi lain, dimata Internasional kedua Negara akan dipandang sebagai Negara yang tidak tegas dalam melindungi kedaulatannya dan tidak konsisten dalam kebijakan perihal suaka politik, dan hal itu akan membuat citra kedua Negara akan terpandang buruk.
Mediasi pun dilakukan untuk mengatasi permasalahan pemutusan hubungan diplomatik Mexico dan Ekuador. Organisasi Amerika Serikat telah menawarkan diri untuk membantu menengahi permaslahan dengan melakukan pembicaraan dengan para pemimpin kedua Negara dan menyatakan untuk berdialog. Ada Negara Negara yang juga menegur tindakan yang dilakukan Ekuador. Namun, ada beberapa Negara kawasan seperti Argentina, Brazil, Chili yang menawarkan diri untuk menengahi perselisihan. Di sisi lain Argentina mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah dalam perundingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H