Bukan nyinyir.
Polemik seputar Tara Basro tidak akan ada kalau tidak ada foto itu. Yah tetapi memang bebas-bebas saja namanya juga public figure, yang jadi pertanyaan adalah buat apa sih? Apa baru saja ada seseorang yang mengatakan sesuatu tentang tubuh lalu melakukan itu atau apa?Â
Masalah body shaming itu hampir setiap orang mengalaminya, sebagai contoh begini pada empat tahun yang lalu saya kelebihan berat badan sekitar 15-20 kilogram dari berat normal yang seharusnya. Saya memiliki hanya satu foto yang tersisa dari  'gendutnya ' saya itu. Wajah saya begitu bundar mirip bulan saking bulatnya. Sebagai wanita yang sudah punya suami dan anak yang dewasa, bukan masalah wong  teman- teman sebaya saya hampir serupa dengan saya .
Saya tidak pernah peduli dengan obesitas saya, lutut saya mulai mengalami masalah karena efek tekanan berat badan saya yang menurut saya oke- oke saja.
Yang tidak oke adalah bahwa ketika saya menerima dan mencintai tubuh saya apa adanya, saya ada pada proses penderitaan yang tidak saya sadari.
Pertama badan saya terasa begitu berat. Perut bergelambir saya membuat kancing baju saya di nomer tiga atau empat cepat copot, saya kesulitan menalikan sepatu kets bertali, lutut saya mulai sakit untuk berjalan dan maaf paha saya bergesekan setiap kali berjalan hingga kalau bisa iritasi, kalau  menggunakan wc jongkok saya kesulitan untuk bangun.Â
Jadi bukan masalah gambar yang terlihat tapi kenapa sih harus menekankan ' mencintai tubuh sendiri?' dengan memamerkan foto itu.
Pas gendutpun saya mencintai tubuh  saya sendiri dan tidak pernah ada yang nengatakan bahwa saya gendut dan lain-lain, teman-teman saya juga oke-oke saja karena saya merasa masih tetap  nyaman dalam keadaan apapun dan tidak pernah frustasi, sampai beberapa hal tadi terjadi. Saya memutuskan diet dengan alasan 'saya lebih lagi mencintai tubuh saya'
Saya akhirnya diet dengan rutin berjalan kaki dan bersepeda dan voila 15 kilogram susut dan percaya nggak ?ringan sekali tubuh saya, tidak harus cari kancing baju karena kancingnya copot  dan harus dipasang kembali. Lutut saya tidak pernah sakit lagi.
Saya rasa saya sangat mencintai tubuh saya sendiri wong saya orang yang merasa aman dengan diri saya sendiri. Body shaming itu saya abaikan , selalu saja ada yang mengatakan ' kok kurus?' atau' kok gendut?' Â Mengapa harus peduli? Body shaming tidak akan mempan dan melemahkan kalau diri sendiri punya rasa aman yang sangat tinggi. Tetapi juga harus melihat semua efek sampingnya, malahan bukan mencintai diri sendiri kalau tidak merawat badan.Â
Lalu pertanyaan  ' Untuk Apa Sih Tara Basro memajang foto itu?' Lha dia public figure yang kondisinya sangat kompetitif dan penampilan adalah soal nomer satu, jadi menurut saya adalah untuk afirmasi , tetapi kenapa sih harus memajang foto sebegitunya?  Tetapi kenapa menurut saya malah kaya terkesan butuh penguatan orang lain.