Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Warnamu

12 Februari 2020   23:24 Diperbarui: 12 Februari 2020   23:27 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Warnamu terlalu pekat, suram dan gelap, terlalu sedikit cahaya yang bisa membuat diriku tetap nampak , sedikit cahaya di bola mata yang selalu menatapku

Diriku seperti memasuki lorong asing yang tiada kukenali , jauh , berjarak  dan dingin. Mencoba menggapai tanganmu namun tiada mampu

Jejak-jejak kekaguman itu seperti air yang merembes lalu habis tiada tersisa, menyisakan tanda tanya, sebenarnya diriku berhadapan dengan siapa , yang coba kukenal sebelumnya tentang dirimu

Pahit dan sakartis, dua kata yang tercipta di ujung lorong , diriku pikir akan menemui sesuatu yang menggembirakan perasaanku, namun ternyata keliru

Warnamu bukan pilihan dan kekagumanku lagi, warnamu terlalu muram , warnamu terlalu menyesakkan , seperti sebuah warna  yang yang terlalu gelap untuk dimengerti dari sisi nuraniku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun