Warnamu terlalu pekat, suram dan gelap, terlalu sedikit cahaya yang bisa membuat diriku tetap nampak , sedikit cahaya di bola mata yang selalu menatapku
Diriku seperti memasuki lorong asing yang tiada kukenali , jauh , berjarak  dan dingin. Mencoba menggapai tanganmu namun tiada mampu
Jejak-jejak kekaguman itu seperti air yang merembes lalu habis tiada tersisa, menyisakan tanda tanya, sebenarnya diriku berhadapan dengan siapa , yang coba kukenal sebelumnya tentang dirimu
Pahit dan sakartis, dua kata yang tercipta di ujung lorong , diriku pikir akan menemui sesuatu yang menggembirakan perasaanku, namun ternyata keliru
Warnamu bukan pilihan dan kekagumanku lagi, warnamu terlalu muram , warnamu terlalu menyesakkan , seperti sebuah warna  yang yang terlalu gelap untuk dimengerti dari sisi nuraniku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H