Seorang wanita masuk ke sebuah pintu tak dikenal, menyadari dirinya memasuki lorong waktu bertahun-tahun lalu , dan menyadari tidak mengingat apapun tentang kehidupannya dahulu.
Gambar-gambar terpajang di sepanjang dinding, dirinya berusaha keras mengingat foto dan orang di dalamnya , hanya nama yang diingatnya , bukan detil peristiwanya.
Satu demi satu gambar dilihat dan dicernanya , lalu amnesianya terhapus sedikit demi sedikit tentang beberapa peristiwa, tersadar semua hal itu tiada lagi memalukan namun menggelikan di mata dan pikirannya
Sosok-sosok nyata dan membumi di foto- foto itu berubah warna dari hitam dan putih menjadi pelangi yang berwarna -warni namun begitu menyilaukan matanya
Kesederhanaan itu telah dirubah oleh waktu dan usia serta perbedaan yang ada. Dirinya menelusuri satu- satu gambar sketsa para wanita dan tangannya tertusuk oleh duri setiap kali menelusuri gambar -gambar yang terpampang di setiap perjalanan masa
Dirinya menelusuri gambar sketsa para pria dan tiap kali tangannya sulit untuk digerakkan lagi , seakan -akan ada magnet di dalamnya , dia berhenti menelusuri gambar -gambar itu dan menyadari wajah-wajah itu telah berubah dan berbeda
Menapaki kaki sepanjang lorong ke depan, jalan terlalu menyulitkan dan menyakitkan , dirinya  menatap pintu keluar dari mesin waktu dan menyadari hidupnya untuk  sekarang, kenangan lebih indah dari kenyataan
Lalu bertanya sendiri kenapa semuanya berubah, mengapa berubah? Mengapa tak terasa sama lagi? Dirinya menatap baju yang dipakainya dengan terheran - heran, baju warna hitam putih yang dipakainya telah berubah menjadi warna yang menyakitkan mata , tertunduk dan menyadari , dirinya yang berubah oleh mesin waktu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI