Hujan belum juga datang hingga menggenang,oase bagi kekeringan kubutuhkan,lalu diriku mendaki perjalanan panjang penuh keterjalanan,rumput dan padang ilalang yang kering kerontang,gurun pasir yang membentang memanaskan kepala ,jiwa yang kehausan
Di ujung sana sebuah oase begitu menggoda,yang kudatangi penuh aral melintang,menggoda dan butiran kesejukan langsung berada dalam angan dan sebuah penantian,pantulannya dari kejauhan begitu menyejukkan bahkan saat belum menyentuh airnya
Lalu diriku melihat geleparan ikan,air bening yang begitu jauh terbentang saat diriku datang menghempaskan rintangan ternyata hanya kepalsuan,meracuni kebeningan dengan kekelaman,lalu terhenyak pergi menuju oase lain yang diriku pikir tidak sebening tempatku datang,pohon-pohon tumbuh subur di sekitaran,oase yang hilang telah diriku temukan dalam wujud yang tiada terduga,seperti kalimat yang bergaung di setiap ujung cakrawala jangan pernah salah menilai sesuatu dari sampulnya sebelum benar-benar mengenalinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H