Tiap kali lewat lagi kadang pria itu ada kadang tidak. Tetapi saya langsung jalan cepat tanpa menoleh ke kanan atau kekiri dan begitu sudah sampai di jalan besar saya sudah lega.
Yang saya pelajari adalah ekshibionis itu kelainan yang dia miliki dan dia mendapatkan kepuasan saat orang terkejut atau menjerit atau berlari. Dia biasanya punya kelainan jiwa dan tidak mengganggu kecuali kebiasaannya itu.
Bertahun-tahun kemudian saya masih sering melewati dan tiap kali dipanggil mbak-mbak, saya terus berjalan. Semua orang tahu riwayat jalan itu.
Seorang ekshibionis tidak pernah mengganggu tetapi dia 'sakit', dia juga tidak akan menjadi seorang pemerkosa karena dia cukup takut. Jadi jangan dipenjara. Disembuhkan saja bagaimana caranya. Sesungguhnya kasihan melihat orang semacam itu.
Ini adalah sepenggal tentang jalan itu dan jalan itu sudah tidak ada lagi. Sudah dibangun bangunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H