Gudeg mercon baru muncul beberapa saat sekitar lima tahunan, sesudah oseng-oseng mercon. Tingkat kepedasan yang tinggi dengan potongan utuh cabai rawit merah, saat makan bisa tambah nasinya, saking lezatnya.
Kadangkala saat berkuliner tanpa sadar memiliki dua hal yang berbeda,mau cari rasa masakan dan sensasi rasanya atau plang nama besar dan follower banyak di IG nya,semua tentu beda yang didapatkan nantinya.
Suatu ketika iseng mencoba menu gudeg di sebuah restauran atau cafe, yang seorang turis bilang 'almost everything', hampir semua jenis masakan dijual di resatauran tersebut, tidak begitu besar namun nyaman dan enak tempatnya.
Kadang menemukan sesuatu, benar saja, memesan gudeg mercon, ini semua di luar ekpektasi saya. Asli, dari saya asli Yogya dan gudeg adalah makanan yang sangat biasa di lidah saya, menurut saya ini gudeg yang paling enak yang pernah saya rasakan dan saya coba di mana saja, menurut saya, saya sampai tambah nasi saking enaknya.
Di luar ekspetasi kenapa? Karena itu restauran bukan khusus untuk gudeg,Mister Burger biasanya khusus burger dan lainnya, namun gudegnya wah bikin ketagihan. Beberapa hari kemudian saya membeli lagi disitu, tambah nasi lagi. Gudeg yang lain yang instagramnya full house, kalah telak. Harga tercantum itu sangat jelas. Ini bukan promosi.
Kadang-kadang memang tanpa sengaja kita menemukan sesuatu dan mendapatkan keduanya, soal rasa gudeg merconnya, yah jangan tanya kesubyektifan saya, karena saya akan memberinya bintang lima, meski pedas luar biasa (ya iyalah, gudeg mercon). Saya mungkin akan makan gudeg itu lagi di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
