Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik, Si Pelepas Dopamine

11 Agustus 2019   19:30 Diperbarui: 11 Agustus 2019   20:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Apa yang anda rasakan setelah mendengarkan musik? Senang  atau terhibur, senasib, gembira, kisruh atau apa?

Musik memiliki berbagai genre dengan para penyanyinya dari jaman baheula hingga masa generasi milenial ini.

Musik atau lagu lawas yang dinyanyikan oleh Frank Sinatra dinyanyikan lagi dengan apik oleh Michael Bubble semisal 'When I fall in Love' dan digilai oleh remaja atau generasi masa kini

Musik atau lagu dari Queen dengan Freddie Mercury yang filmnya'Bohemian Rhapsody' yang dimainkan secara apik oleh Rami Malek nyaris mengingatkan sosok legendaris Freddie yang telah tiada itu dan lagunya masih begitu hidup hingga kini.

Orang-orang yang sedang kecewa atau patah hati barangkali akan menyukai lagu-lagu bertema rasa sepi dan kekecewaan semacam yang dinyanyikan oleh penyanyi Didi Kempot, lagu 'Happier'nya Ed Sheraan,' Jar of Heart'nya Christine Perry, 'I don't wanna talk about it' nya Rod Stewart.

Seorang pemikir barangkali akan menyukai lagu semacam Umar Bakri nya, Bento, beberapa lagu dari Iwan Fals atau yang suka balada akan menyukai Bimbo dan Ebiet G Ade.

Orang yang sedang  jatuh cinta barangkali akan suka dengan lagu-lagu semacam 'Perfect'nya Ed Sheeran atau lagunya 'Fix You' nya Coldplay.

Masing-masing dengan penyanyi favoritnya.Yang mendengarkan kadang merasa senasib dengan apa yang diceritakan dalam lirik lagu tadi. Amat sangat banyak yang lainnya.

Menurut penelitian dari Valerie Salimpoor dari Mc Gills university Montana, musik merupakan reseptor-reseptor dopamine yang memiliki efek memotivasi dan kesenangan yang menyandu.

Ketika jaman sudah tidak lagi membutuhkan tape rekorder yang harus ditenteng kemana-mana dengan kasetnya,atau piringan hitam hingga compact disk atau selanjutnya music player mini, kini tinggal disimpan di hp dan didengarkan dimana saja maunya dengan headsetnya, musik bukan lagi barang langka dan menjadi sangat mudah dijangkaunya.

Jadi pertanyaan 'kenapa setelah mendengarkan musik, seseorang merasa tenteram dan terhibur ' adalah adanya penelitian dari Valerie Salimpoor yang melakukan  penelitian pada 8 orang pencinta musik yang dicekoki musik berdasarkan kesukaan genre mereka, baik genre klasik, jazz, rock atau pop dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun