Kala bayang tak pernah menyatu,dirinya hanya bersembunyi membuntuti,barangkali terlihat ketika ada pendar sinar lentera atau lilin menyala,namun  akan menghilang kala temaram sinar mereda berganti gulita
Lalu sang raga akan mencari bayangnya,dia nyalakan lilin ,lentera atau dian atau korek api bahkan senter yang menyala,agar bayang muncul mendekatinya
Namun keduanya tak pernah seia sekata,kadang bayang lebih besar atau lebih kecil,namun sang raga  merasa dirinya aman dan terlindungi kala bayang masih mengikutinya
Mirip surat-surat cinta rahasia yang tahu persis dimana dan kapan berada,tanpa seorangpun mengetahui bahwa raga sangat tergantung pada bayangnya dan meninggalkannya kalau gelap atau terlalu terang tiba
Dan bayang hanya mengikuti  takdirnya mendatangi di kala sang raga memanggilnya ,karena  mengerti persis dirinya hanya milik tuannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H