Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Angkringan dari Menu Rakyat Jelata hingga Jadi Tempat Nongkrong Kekinian

30 Juli 2019   03:30 Diperbarui: 30 Juli 2019   03:53 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Mula pertama angkringan ada adalah dengan lampu senthir(dian) yang memakai lampu dengan minyak tanah, di atas gerobak makanan yang sangat sederhana dan ciri khasnya adalah Sego Kucing atau Nasi Kucing istilah untuk nasi bungkus dengan porsi kecil dan sayur kecil, baik itu nasi oseng tempe ataupun nasi sambel, nasi sambel teri, dan ciri khas lainnya adalah cerek dari seng yang biasanya berisi tiga cerek.

Pembeli-pembelinya biasanya duduk atau nongkrong di bangku panjang depan gerobak makanan yang di atasnya tersaji gorengan, sate telur puyuh, sate usus. Mereka biasanya nongkrong berlama-lama, makanan porsi kecil yang dinilai sangat murah dan sangat merakyat.

Namun lihatlah sekarang di sepanjang jalan Margo Utomo dan yang pertama kali menjadi pelopor dari angkringan yang paling ramai adalah di sebelah utara Stasiun Tugu yakni Angkringan Kopi Joss yang pertama, kopi yang dimasuki arang.

Sepanjang jalan Margo Utomo yang dulu bernama jalan Mangkubumi Yogya, di situlah pusat Angkringan yang bermodelkan pembeli duduk di tikar dan menjadi tempat berkumpul para wisatawan lokal menikmati makanan yang sekarang variasinya amat sangat lengkap mulai dari jenis nasi kucing, lauk dan jenis sate yang tersedia serta minuman yang sangat bervariasi.

Di jalan Malioboro juga ada beberapa, namun tidak sebanyak dan sebesar jalan Margo Utomo maupun Alun-Alun Lor.

Belum lagi ada jenis warung angkringan di Alun-alun lor dengan pendopo lawas dan deretannya, dengan deretan kursi yang tersedia, menyediakan menu makanan angkringan yang ramainya juga luar biasa.

Kalau jaman dulu ada yang malu-malu duduk dan makan di angkringan, sekarang malah merupakan hal yang kekinian, tempat berkumpul dan bercanda dengan teman-teman atau keluarga dengan duduk di tikar dan makanan porsi kecil yang mungkin sekarang harganya standar untuk beberapa.

Angkringan yang tak kalah ramai tapi agak menyendiri tempatnya adalah di daerah Wijilan yang menu makannya bukan berupa nasi kucing yang sudah berupa bungkusan, tetapi mengambil nasi dan sayur yang sangat lengkap termasuk ada juga pecel dan bihun di malam hari.Bersantai duduk di kursi panjang dan mengobrol panjang lebar disana.

Angkringan yang dulu dianggap sebagai makanan rakyat jelata, kini naik kelas menjadi tempat nongkrong yang kekinian berkat berkembangnya industri pariwisata di Yogyakarta, yang tidak pernah sepi pengunjungnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun