Hari  itu angin badai mungkin akan datang dan merapatkan diri penuh ketakutan,ku tutup jendela yang berkibar dan berderak -derak oleh angin menakutkan lalu ku melihatmu disana,ku menatapmu lewat jendela
Lalu angin memelankan gerakannya,badai tak jadi mendera,jendela tak lagi berderak,rasa takut tak lagi nampak dan kutatap dirimu dalam sepoi-sepoi angin sebagai pengganti badai
Namun dirimu lalu menjauh dan badai itu datang lagi menderaku,semua ketenangan itu terempas ketika dirimu lenyap dan berbalik menjauhiku dan kucoba menarik dirimu kearahku dengan semua pesonaku,lalu kukatakan padamu,datanglah kemari 'harapan'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H