Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Gerobak

16 Juli 2019   01:42 Diperbarui: 16 Juli 2019   01:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusedang menunggu antrian martabak sapi dan deretan kulineran kini,menatap jalanan ramai dengan kemeriahan disana -sini

Sesuatu bergerak,oh pak sampah bekerja mengambili apa yang menjadi tugasnya,oh bukan,sebuah dorongan mirip gerobak ditarik oleh seorang pria kurus dan tua,dalam samar rembang petang ke malam hari,lalu sesosok duduk di atas gerobak yang ditarik tadi,sang istri

Nafasku sejenak seperti berhenti,mengamati,atau halusinasi,pak tua menyeret gerobaknya dengan sekuat tenaga,kukucek mataku lagi,istrinya yang tua seperti sedang sakit lagi

Ku berlari,cukup cepat jalannya tadi dan kuhentikan ,mau kemana,suamiku kutinggalkan di antrean martabak sana.Asli,ku tak tega,ku bertanya lagi mau kemana?pak tua terkejut ketika ku menghadangnya dan bicara ingin mencari tempat mereka bisa berhenti di emperan toko

Lalu mereka berjalan seperti tadi,pak tua menyeret gerobak berisi istri,ku menatap dari kejauhan jalanan saat mereka pergi dan hanya berdoa semoga mereka dilindungi,kuusap jemariku di pipi yang basah,atas semua yang kulihat tadi

Dan ku kembali ke antrean tadi.dan suami memarahi,apa yang kamu lakukan?mereka tidak ingin dikasihani,berhentilah untuk peduli

Dalam hati ku menangis lagi

#sekadarimajinasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun