Ujung perjalanan yang sudah begitu dekat yang tak akan lekat oleh noktah yang akan mengotori sebuah kertas putih yang ingin selamanya putih
Ujung perjalanan yang hanya sejengkal dan terlambat untuk menyadari, bahwa bahu yang salah untuk bersandar,seharusnya tiada lagi ada dan bergegas pergi  dalam garis batasannya
Bahkan ketika memandang di langit yang sama, dan di ujung sana dirimu berada, dan diriku berada disini, Â teramat jelas batas itu sudah melekat yang tiada mungkin melewatinya
Mungkin saja ada tanda yang terabaikan tetapi mesti dihentikan ,karena ini adalah sebuah kenyataan tentang batas cakrawala yang memisahkan
Tiada kata yang harus diriku ucapkan,kecuali sudah terlalu terlambat,terlambat ,serta  biarlah seperti cakrawala di ufuk sana ,meski dari kejauhan itulah faktanya
Dan pendaran -pendaran sinarmu dari kejauhan ,di kala malam dalam kegelapan disini,sesuatu yang menerangi  tanpa henti dan terasa begitu dekat ,memenuhi ruang,menyejukkan ,sesejuk embun di daun dekat jendela di kala pagi
Hanya angin yang mungkin membawakan lagu dan suara seruling sendu dan mendayu atau tawa yang  bergema di sebuah gua dan andai itu membawa satu kalimat dan tiada terpisahkan,'diriku menyayangi dan peduli padamu dan takkan kubiarkan seseorang melukaimu,bahkan jika itu diriku sendiri'
#puisianakmuda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H