Semangat,kata yang mudah diucapkan lalu melempem tiba-tiba seperti balon meletus.Sebenarnya bukan hal yang terlihat besar,justru pernak-pernik itu yang melukai kaki mirip kerikil tajam yang terinjak-injak memerihkan kaki
Melihat keluar akan kerasnya hidup orang dan langsung rasanya angles tanpa semangat,melihat keluar kupikir para penyemangat seperti label yang dipunyai ternyata hanya menusuk kulit mirip mawar dengan durinya,melihat keluar banyak hal tidak pas dan tangan ini berusaha menaruh di tempat semestinya,malah tanganku terbakar dan apinya merembet kemana-mana
Kesalahan utama adanya  akar yang berbeda dan terasa tak pas dan selalu tangan ini berusaha memperbaikinya,tetapi tangan yang seharusnya membantu menaruhnya malah mengibaskannya
Lalu menunduk ke dalam,tujuanmu apa?fokuskan tujuan,jangan dengarkan,fokuskan ,takkan gentar dan tetap bersemangat di pagi yang cerah melupakan semua,kembali ke tujuan semula,lupakan orang-orang atau kerikilnya.Mendongak menatap matahari dan tetap produktif dan bangkit dari kemalasan karena hilangnya semangat yang sebenarnya tak perlu-perlu  amat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H