Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Semangat Tergerus

26 Juni 2019   05:09 Diperbarui: 26 Juni 2019   05:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semangat,kata yang mudah diucapkan lalu melempem tiba-tiba seperti balon meletus.Sebenarnya bukan hal yang terlihat besar,justru pernak-pernik itu yang melukai kaki mirip kerikil tajam yang terinjak-injak memerihkan kaki

Melihat keluar akan kerasnya hidup orang dan langsung rasanya angles tanpa semangat,melihat keluar kupikir para penyemangat seperti label yang dipunyai ternyata hanya menusuk kulit mirip mawar dengan durinya,melihat keluar banyak hal tidak pas dan tangan ini berusaha menaruh di tempat semestinya,malah tanganku terbakar dan apinya merembet kemana-mana

Kesalahan utama adanya  akar yang berbeda dan terasa tak pas dan selalu tangan ini berusaha memperbaikinya,tetapi tangan yang seharusnya membantu menaruhnya malah mengibaskannya

Lalu menunduk ke dalam,tujuanmu apa?fokuskan tujuan,jangan dengarkan,fokuskan ,takkan gentar dan tetap bersemangat di pagi yang cerah melupakan semua,kembali ke tujuan semula,lupakan orang-orang atau kerikilnya.Mendongak menatap matahari dan tetap produktif dan bangkit dari kemalasan karena hilangnya semangat yang sebenarnya tak perlu-perlu  amat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun