Kulihat kemegahannya diantara padang rerumputan hijau yang menyegarkan mata ini dan menyejukkan jika ini seperti oasis di gurun sahara
Kutapaki kaki ini pelan dan ragu melangkah namun rasa senang menggelora dalam jiwa,pasti ku akan senang disana,di dalam kemegahannya dan pohon dengan daun melambai ramah menyapu wajah
Kubuka pintu dengan mudah,daun-daun yang menjulur masih melambaikan karena angin yang mendesir, namun diriku terpana di pojok tak terlihat, jika diriku tak melihat, mengungkap, rumah itu surga bagi laba-laba yang sedang menjerat lalat
Kuterpana sekali lagi,luaran megah dan ternyata hanya kamuflase yang disembunyikan dari laba-laba penghisap darah yang menggoda lalat, menjeratnya dan menghancurkannya
Ku mundur perlahan, jadi inikah sebenarnya di baliknya, hasrat gelap dalam kamuflase begitu halusnya, ku mundur dan pergi, kurasa ini bukan tentang keinginan lagi,tetapi sesuatu yang mengerikan tersembunyi,laba-laba penghisap darah yang sedang menghimpun barisan menghancurkan dengan jaring-jaringnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H