Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terusir Pergi

24 Mei 2019   06:24 Diperbarui: 24 Mei 2019   06:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dia pikir dia siapa,bahkan sekarang satu tokoh kotapun tak menghendakinya,para tokoh yang dipuja menuntut pengurungnya,karir berakhir,kegelimangan tersungkur karena akutnya adu domba

Ku pernah bertemu dengannya di sebuah bandara,sendiri tak ada yang menyapa,terseok-seok jalannya,oh ternyata sudah begitu tua tapi tak sesuai dengan semua kelakuannya

Kekaguman orang terhadapnya luntur,kepintaran hanya kelicikan,waktunya habis bahkan  tak satupun tokohpun tak menghendakinya kecuali yang dimanfaatkan atau memanfaatkan

Begitu banyak kebencian karena semua tingkah lalu memecah belahnya.Dan mengotori hakiki manusia sejati.Kata para tokoh yang mengusirnya.

Inspirasi puisi dari Tribunnews 23 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun