Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Iringan Semut

22 Mei 2019   03:50 Diperbarui: 22 Mei 2019   04:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita televisi menyiarkannya,sebuah kejatuhan,para manusia mirip iringan semut disana,menduduki ,berorasi,massa menyemut,kegaduhanpun tak luput,perpindahan kuasa

Hari-ke hari harga beras meninggi,seribu jadi tiga kali,dolar pun tiga kali  sama tinggi,rush-rush-rush,semua memborong cadangan makanan sendiri ,menyerbu toko dan tempat roti

Rush-rush-rush,uang mengalir pergi,semut-semut panas para pemanfaat, lupa tujuan hakiki,penjarahan dan kerusuhan tak manusiawi terjadi,penjarahan disana-sini,iblis menempati

Massa digerakkan lupa emosi,kurban berjatuhan kian menjadi,tujuan mengarah ke lain jalan yang disepakati,luka lama jangan terjadi hari ini,pengerahan massa bisa ditelusupi tanpa henti,menunggu tepatnya waktu menanti

Luka lama,krisis berpendar,pengangguran bertebar,harga meroket barang tak ada hanya sebentar,bank-bank tumbang dan bangkit kini kian cetar,jangan tumbang lagi entar,jangan lagi menebar

Tragedi Mei,jangan ada lagi tragedi ini,dinginkan hati sucikan nurani,segelintir yang menyambar,yang terinjak samar berpendar tak berkutik dan mirip terbakarnya damar

Wake up!Terbangun layaknya mimpi buruk,berdoa dalam hati,semoga hari  ini tidak terjadi apa-apa lagi,bulan suci ini dan lebaran sebentar lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun