Dan kini sosok dalam kenangan yang  telah pergi namun tetap bercokol di dalam hati diri,sosok dalam kesunyian dan nirwana keabadian ,sosok yang tak bisa kuajak bicara lagi
Kenangan lama masih membaur tentang ayam atau tempe secuil,dan mengalah untukku,ayamnya untukku dan tempe untuk beliau dan tidak pernah berfikir itu adalah sebuah pengorbanan tetapi kewajiban dan bahkan tanpa secuil katapun 'aku rela menderita demi kamu bahagia'
Dan kini ,ketika ku menghindari datang ke rumah tua yang kosong tanpa penghuni.Hanya karena aku selalu menangis mengingat seseorang  yang selalu membukakan pintu itu tidak ada lagi,dan suara gembira serta senyum dan kata'hai nduk aku sudah pesan oseng-oseng lombok ijo dan sambel kering kesukaanmu' bahkan saat aku tak pernah meminta.Kini hanya derit engsel pintu tua yang berkarat dan kekosongan yang menghantam jiwa.Tangisku selalu pecah
Dan kini ketika kamar itu kosong dan tetap utuh seperti sedia kala dengan semua tumpukan benda ,barang dan pernik kesukaannya,bahkan pakaiannya,ketika panggilan itu ingin kudengar tapi aku hanya berkhayal dan ternyata sebuah kamar kosong melompong
Dan kini  kerinduan itu begitu tak terbatas,meski aku harus iklas dan merelakan dinding memagari hingga kami tak bisa saling bercakap lagi
Dan kini kusadari bahwa cinta beliau adalah sebuah tindakan tanpa kata,sepanjang jalan hidupnya
Kurindu..
Betapa besar rasa rindu ini hingga kuingin menangis tanpa kata
Kala merasa begitu sendiri,menyepi ,tak ada yang berdiri di samping ini,sosok yang selalu datang dengan suara sehalus melodi penuh ketenangan dan kelembutan
'Semua akan indah pada akhirnya,nduk'
Dan benar ,semua akan indah pada waktunya ,saat hidup  dianggap sebuah perjalanan tak perduli rintangan dan hambatan dan melaluinya dengan gagah perkasa