Seperti yang saya ceritakan di Kisah Bulan Ramadan,akhirnya antrian belum kelar juga dan terpaksa menyambi cari makan untuk buka puasa yang sepenuhnya,jam setengah sepuluh .Pergi ke seberang rumah sakit ada yang jualan nasi rames dan kupat tahu,mau membeli kupat tahu(sebenarnya menu ini biasanya dijual siang hari) nah benar juga,jual kupat tahu hanya siang hari dan lauk untuk nasi ramesnya kurang menarik selera meski baru terisi roti sedikit tadi.
Akhirnya menuju ke sebelah Apotik ,di tempat sisi parkirnya ada yang membuka Warung/Lapak Ayam Goreng Laos atau lengkuas .
Lumayan jarang jenis ini,Ayam kampung yang dibumbui semacam bumbu kuning lalu ada parutan Laos atau Lengkuas yang digoreng/dicampurkan disitu sehingga mirip serundeng.
Lumayan ramai juga,untuk harga seporsi ayam goreng kampung.Membeli dua potong Ayam Goreng Lengkuas,Delapan buah tempe goreng dan satu minuman  teh serta dua porsi nasi semua setotal sekitar tujuh puluh ribu rupiah.
Menu ini tidak sebanyak menu ayam goreng dengan versi berbeda misal ayam bakar atau ayam bacem goreng dan sebagainya.
Lumayan juga rasanya dan sambalnya apalagi jika memakannya untuk buka puasa yang terlambat hampir empat jam lamanya.Tambah enak berasa.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H