Sekitar beberapa tahun lalu(lupa berapa tahun) ,tiga hari selepas Idul Fitri ,anak sulungku panas demam tak henti-henti hingga akhirnya masuk ke rumah sakit karena Demam Berdarah.
Waktu itu sehabis lebaran saat masuk sekolah adalah saat ujian sekolah ,tetapi karena sakit dan di rawat di rumah sakit hingga seminggu anakku tidak bisa mengikuti ujian lalu aku mengurus ke sekolahan.
Sekolah Swasta untuk SD terbagus di kotaku,akhirnya ada seorang guru yang bisa bertugas untuk datang ke rumah sakit dan menunggu ujian semesteran anak SD ku.
Berhari-hari akhirnya mengenal beliau sebagai guru Bahasa Inggris Honorer di SD paling favorit itu dan beliau memang masih muda dan sekalian pamit kalau akan pindah dan tidak lagi mengajar di sekolah itu.Patut kusayangkan karena kans untuk lebih hebat ada di sekolah yang penuh aktifitas dan fasilitas itu.
Akan tetapi beliau merasa untuk uang bensinpun tak cukup,mungkin kalau dinilai dengan uang sekarang gajinya sekitar 400 ribu perbulan,itu hanya semacam honor dengan kegiatan di sekolah yang luar biasa padat.
Akhirnya beliau setelah beberapa saat tidak mengajar bahasa Inggris di sekolah anakku dan kudengar pindah ke sekolah lain yang cukup menghargainya  dan sudah cukup nyaman disana.
Pengabdian tetap ada tetapi bagaimanapun juga penghargaan atas jasanya harus juga dipertimbamgkan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H