Beberapa tahun ini kira-kira  delapan -tujuh tahun ini  yang namanya Bukber atau Buka Bersama  atau Buber ,benar-benar grafiknya naik terus.Pada awal mula tidak segencar mulai tahun-tahun itu,penggunaan medsos yang mempermudah bertemu lagi teman-teman  entah dari SD hingga jenjang atasnya dan permintaan pasar akan kuliner berkembang seiring permintaan. untuk bersilaturahim tadi.
Restauran besar sudah lumayan banyak tetapi terus mengalami peningkatan.
Hal yang paling menjengkelkan dari bukber atau buber atau buka bersama ini  secara pribadi,ketik anak-anak bolak-balik buber ,masalah membengkaknya anggaran untuk buka puasa tadi.
Hampir sebulan bisa sekian kali anak-anak berbukber ria dengan teman-temannya bergantian,sampai mengeluh:Bukber kok hampir  tiap hari ,bukber di rumah saja.
Ternyata para generasi sepadanku sama saja,bukber yok.
Berkembangnya permintaan pasar itu juga akhirnya diikuti fasilitas yang disediakan dalam rumah makan yang memang menyasar pada pengunjung untuk bukber tadi yaitu tersedia mesjid atau musala yang memadai.
Beberapa mall bahkan ada yang merombak salah satu bekas gerai atau tenant yang tidak disewa lagi dijadikan mesjid ala Timur Tengah,sangat cantik dengan ornamen-ornamen ciamik.
Mall jaman sekarang harus punya toliet dan Mushola yang  benar diprioritaskan kebersihannya bahkan beberapa kali dirombak desainnya demi mengikuti gaya.
Kembali ke bukber tadi jangan heran kalau restauran-restauran besar dengan makanan rumahan dan juga restauran di mal benar-benar penuh,ada yang ngantri juga,padahal tahu sendiri dalam satu mal ada berapa banyak gerai makanan,sangat banyak.