Kadangkala baru menyadari satu hal bahwa ketergantungan pada  kacamata itu merepotkan.Bagaimana tidak ?Ingin menulis formulir,apalagi yang hurufnya kecil-kecil dan tanpa kacamata baca kabur terlihat bahkan tak terbaca huruf-huruf itu, akhirnya harus mencari kacamata,yah efek usia mempengaruhi  kesehatan mata juga.
Belum lagi hal-hal yang kecil seperti mengetik di hp atau yang pokoknya butuh untuk membacanya,resep obat dan segala macam.
Repotnya lagi ,kalau sudah memakai kacamata,apalagi yang berumur diatas 40 tahun,berarti memakai kacamata baca dengan lensa +(plus),kecenderungannya bertambah dan otomatis lensanya harus diganti
Sekarang bayangkan saja misal sudah dari Sekolah Dasar harus memakai kacamata baca dengan berbagai kecenderungan lensa  -(minus) juga bertambah dan sama merepotkannya.
Seperti yang banyak terlihat kali ini anak-anak kecil sudah bermain dengan gawai ,entah game atau apa;dimanapun juga entah di mobil ,di tempat-tempat umum,yang intinya adalah gawai sudah menjadi sahabat mereka
Kemungkinan kesehatan mata menurun karena terus menerus menatap layar,bukan hal yang mustahil hingga sedari kecil  anak-anak harus memakai kacamata baca
Yah,betapa repotnya, jika  boleh memilih pasti tidak ingin memakai kacamata baca,tetapi  efek dari menurunnya penglihatan  yang memaksa anak sudah bergantung penuh pada kacamata baca jika harus membaca sesuatu.
Harus bolak-balik ganti lensa karena kecenderungan bertambah,kemungkinan lupa tidak membawa kacamata saja sudah repot sekali,lalu efek kebebasan misalnya saat berolahraga
Seandainya bisa,hindari kemungkinan anak harus memakai kacamata baca dengan melakukan pencegahan-pencegahan termasuk salah satunya jangan membiarkan terlalu sering bermain gawai,membaca sambil tiduran atau membaca dengan penerangan yang kurang.Mungkin mudah dikatakan,tapi perlu usaha juga agar dibiasakan tidak terlalu sering  bermain gawai di usia yang sangat dini hanya agar anak tidak rewel dan lain sebagainya.