Lelatu tidak selamanya meletup
sesekali ia menggetas lalu patah
jadi arang lantas mengabu
dalam kelabu petang yang satir
Tadi, ia ada lantas menjadi tiada
seperti puisi yang dilantunkan dengan anggun
oleh pangeran dari negeri dongeng
sayang, sekarang ia menirus dalam gema yang kopong
Lelatu itu bernama unggun
tadi, percikan-percikan apinya ungu mengilau
indah dalam kesatiran yang tak berkesudahan
seperti Cinderela yang sendiri
Unggun ungu tak mampu hangatkan dirinya
sebab ia tahu, ia akan sendiri
selamanya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI