Shanghai, hampir semua orang tentu sudah tahu jika kota ini adalah ikon bagi kemajuan industri di Tiongkok atau China, bahkan dunia saat ini.
Selain merupakan kota terbesar di China, Shanghai juga dalam beberapa dekade terakhir menjadi sentra ekonomi, finansial, perdagangan, bahkan pusat komunikasi terpenting di Negeri Tirai Bambu.
Namun, kali ini penulis tidak ingin membahas perkembangan ekonomi yang kian pesat di kota populis tersebut kendati masih mengangkat nama "Shanghai". Pasalnya, penulis hanya ingin memaparkan kuliner populer yang mendunia, yaitu "Es Shanghai".
Namanya juga kuliner dalam artian minuman yang sudah mendunia, Es Shanghai ini tentu saja tidak hanya bisa dicicipi di Kota Shanghai. Hampir di wilayah dan negara mana saja dapat ditemui minuman dengan ciri khas menggunakan es serut tersebut.
Terkait minuman berpenampilan "eksotik" ini, saat penulis ngetrip di Kota Bandung, Jawa Barat misalnya, es yang sudah berkembang dalam berbagai isian seperti durian dan buah lainnya ini dapat dibeli di Warung Es Shanghai Fhadillah, Jalan Tubagus Ismail, Sekeloa, Kecamatan Coblong.
Begitu pun di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Es Shanghai dapat dibeli di Waroenk Seafood, Jalan Veteran 18, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo.
"Kesegaran es ini tidak lepas dari isi bahan-bahannya yang fresh, terutama ice cream strawberry yang kami gunakan sebagai topping," terang Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko saat ditemui penulis di Waroenk Seafood, Senin 27 September 2022.
Kendati ice cream strawberry itu tampak mendominasi kesegaran Es Shanghai, sebut Niko, namun minuman manis segar pihaknya tidak dapat dilepaskan dari kontribusi bahan lainnya seperti puding cincau, puding cokelat, kacang merah, sagu mutiara, nata de coco, kacang merah, sirup frambozen, dan susu kental manis.
"Es Shanghai memang mirip minuman es pada umumnya seperti es buah maupun es teler. Cuma yang membedakannya hanya terletak pada isiannya. Kalau es teler seperti yang kita tahu isiannya lebih didominir buah alpukat dan buah-buahan lainnya," imbuhnya.
Secara umum di Indonesia, ungkap Niko, nama menu makanan termasuk minuman memang mengambil nama setiap kota asalnya, seperti bubur Manado, coto Makassar, soto Madura, bakso Malang, teh Thailand, dan lain-lain.