Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalang Wayang Potehi

13 Maret 2021   20:16 Diperbarui: 13 Maret 2021   20:23 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Dalang Wayang Potehi. (Photo by Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Kau mainkan boneka tangan dengan lincah
tak ada duka, tak ada lara
sebab boneka-boneka itu
bagai partitur yang melantunkan irama riang

Katamu
potehi itu tercipta dari pou (kain)
juga te (kantong), dan hi (wayang)
sehingga jelmalah ia jadi wayang potehi

Aku angguk dalam diam
tanpa memaknai arti sesungguhnya
dan hanya tertawa sesekali
saat kau mainkan boneka khas Tiongkok itu dengan jenaka

Katamu lagi
ada dalang di balik boneka-boneka lucu ini
ia adalah pesakitan yang menunggu ajal
dalam tirai-tirai maya para tuan di dinasti khayangan

Aku hanya menyembulkan secuil senyum
persis bulan sabit yang menyembul malu di balik gemawan
memang, sandiwara belum berakhir
dan babaknya bahkan baru dimulakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun