Beijing, 1995
"Siao Mei! Jangan sembarangan ngomong!"
"Memangnya kenapa?"
"Hantu dapat mendengarkan kita bicara!"
"Hahaha. Mana ada hantu?"
"Siao Mei!"
"Hahaha...."
"Hah?!"
Chen Chiang kemekmek. Ada suara derit pintu dari arah ruang dalam rumah kuno itu. Ia menatap mawas lewat sebuah celah pada jendela. Sekeliling ruangan sepi. Kosong, tidak ada siapa-siapa. Ia pun lantas melototkan mata ke arah gadis berwajah bayi di sampingnya. Seperti menyesali keputusannya untuk datang ke tempat ini.
"Hanya suara pintu. Bukan hantu!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!