Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bulgogi, Makanan Korea Ikonik yang Digemari K-Popers

7 Maret 2021   12:25 Diperbarui: 7 Maret 2021   13:07 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyoal Korea Selatan atau disingkat Korsel, memang tidak ada habisnya. Nyaris dua dasawarsa, negara asal boyband kenamaan Bangtan Boys (BTS) ini merajai industri hiburan dunia.

Tak pelak, hal itu menghidupkan banyak sendi terkait entertainment. Tetapi, nyatanya bukan terkait hiburan saja namun Korsel, selanjutnya lebih sering disebut "Korea" saja ini juga unggul di bidang lain, sebut saja dalam teknologi telepon pintar (smartphone) dan otomotif. Ini beralasan jika menelisik brand smartphone mereka yang populer, Samsung ataupun dalam industri kendaraan roda empat, Hyundai.

Terkait kuliner, Negeri Gingseng ini juga menggigit dan tidak kalah dengan popularitas menu Asia yang sebelumnya didominir Jepang. Berbagai varian makanan Korea sudah menjadi menu internasional yang digemari warga dunia. Sebut saja Bulgogi dan Kimchi.

Lagi-lagi, penulis yang juga bertugas sebagai salah satu jurnalis daring nasional belum lama ini kembali diundang untuk meliput salah satu makanan Korea di salah satu resto di Kota Kupang, Waroenk Resto.

Seperti diketahui, tempat makan representatif yang identik dengan segmen anak muda tersebut sebelumnya juga menyediakan minuman Korea, Bingsoo yang sudah dibahas penulis di Kompasiana.

Korean Chicken Pop. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)
Korean Chicken Pop. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

"Selain Bulgogi, kami juga menyediakan menu Korea lainnya seperti Korean Chicken Pop, Korean Shrimp Rice, dan Sticky Wings," papar Marketing Communication and Public Relation Waroenk Resto Merlin Sinlae saat ditemui di Waroenk Resto, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kota Kupang.

Merlin menambahkan, dari serangkaian menu Korea, Bulgogi yang dibanderol cukup terjangkau Rp 40.000 menjadi menu terfavorit pelanggan. Menu itu dinamakan "Beef Bulgogi", dengan bahan daging sapi pilihan yang empuk dan gurih

"Kami sudah menyediakan beberapa menu Korea tadi sejak peluncuran Waroenk Resto pada 8 Juli 2017 lalu. Makanan Korea ini adalah yang pertama kami luncurkan di Kota Kupang," demikian klaimnya.

Merlin mengatakan, makanan Korea tadi, selain unik dan lezat juga populer karena didongkrak tren terkait Korea.

"Seperti yang kita ketahui, hal-hal berbau Korea sangat digemari di Indonesia," imbuhnya.

Hal-hal berbau Korea yang dimaksud Merlin, tidak terlepas dari kegemaran masyarakat khususnya kawula muda terhadap Korean drama atau drama Korea (drakor) dan Korean music yang selanjutnya disebut Korean Pop (K-pop).

"Tetapi, tentu saja bukan sekadar tren, sebab memang makanan Korea tadi enak dan lezat. Beberapa bumbu memang impor, sehingga boleh dibilang di Kota Kupang, kamilah yang pertama menyajikan menu-menu itu," ujarnya.

Maknyusnya Melekat di Lidah

Saat diberi kesempatan mencicipi Beef Bulgogi ala Waroenk Resto, penulis cukup apresiatif dengan kelembutan tekstur dagingnya. Terutama, kelezatan sausnya yang melekat di lidah. Maknyus!

Kembali ke konteks. Bulgogi sendiri adalah olahan daging asal Korea. Daging yang digunakan antara lain daging sirloin atau bagian daging sapi pilihan. Adapun bumbu bulgogi terdiri dari campuran kecap asin dan gula ditambah rempah lain, tergantung pada resep dan daerah di Korea.

Sticky Wings. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)
Sticky Wings. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Sebelum dimakan, daun selada digunakan untuk membungkus Bulgogi bersama Kimchi, bawang putih, atau bumbu penyedap lain. Kendati demikian, cara penyajian juga berbeda-beda mengadaptasi kebiasaan racikan setiap pembuatnya di suatu daerah atau negara.

"Di tempat kami, Bulgogi dipaketkan dengan nasi putih dalam penyajian populer ala Korea atau ricebowl," imbuh Merlin.

Dari penelusuran penulis dalam berbagai literatur terkait kuliner, di Jepang makanan sejenis Bulgogi disebut Yakiniku. Dibandingkan Yakiniku, bumbu daging untuk Bulgogi dibuat lebih manis. Air bumbu juga cukup banyak sehingga daging tidak dipanggang di atas plat besi (teppan), melainkan di atas panci datar.

Sejatinya Menu Appetizer

Sementara itu, menu Korea lainnya yang diangkat Waroenk Resto seperti Korean Chicken Pop yang dibanderol Rp 35.000 dan Sticky Wings Rp 31.000 juga tidak kalah digemari. Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan juga pilihan daging ayam untuk Korean Chicken Pop dan sayap ayam yang renyah untuk Sticky Wings.

"Bumbunya kurang lebih sama dengan Bulgogi. Ini hasil kreasi koki kami, kalau sebelumnya Bulgogi menggunakan daging sapi tetapi kali ini dikreasikan menggunakan daging ayam dengan penyajian yang berbeda-beda. Jika Korean Chicken Pop masih sepaket nasi putih dalam wadah yang sama dalam mangkuk atau ricebowl, maka Sticky Wings ini tidak sepaket nasi. Jadi, Sticky Wings ini sebenarnya masuk dalam menu appetizer," papar Merlin.

Adapun Korean Shrimp Rice yang dibanderol Rp 40.000, sambungnya, terdiri dari udang crispy berpadu saus Korea dan mayonais disajikan bersama nasi putih hangat.

Korean Shrimp Rice. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)
Korean Shrimp Rice. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Itulah jenis-jenis makanan Korea yang ditawarkan Waroenk Resto. Selain mendapat kesempatan menulis terkait makanan Korea, penulis juga berkesempatan langsung dapat menikmati menu Korea yang cita rasanya daebak!

So, gamsahabnida atas undangannya. Sampai jumpa di undangan berikutnya kalau ada peluncuran makanan Korea baru lagi.

Sekadar diketahui, Hallyu atau Korean Wave yang dapat diartikan sebagai demam Korea adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak 1990-an.

Secara umum, Hallyu memicu banyak orang di negara tersebut untuk mempelajari bahasa Korea dan kebudayaan Korea.

Salah satu pelecut demam Korea tidak lain lantaran masifnya tayangan drama Korea. Media-media asing, terutama di Korea sendiri mengklaim jika drama Korea merupakan penyebab merebaknya Hallyu di berbagai negara.

Warga Korea yang suka menonton drama dan film, serta mendengar musik berkontribusi terhdap maraknya perusahaan TV Korea mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama.

Tidak sedikit di antaranya yang mencetak sukses, bahkan diekspor ke luar negeri dengan royalti atau hak siar berbiaya besar. Adapun drama televisi yang memicu Hallyu antara lain Winter Sonata, Dae Jang Geum, Stairway to Heaven, Beautiful Days, dan Hotelier.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun