"Seperti yang kita ketahui, hal-hal berbau Korea sangat digemari di Indonesia," imbuhnya.
Hal-hal berbau Korea yang dimaksud Merlin, tidak terlepas dari kegemaran masyarakat khususnya kawula muda terhadap Korean drama atau drama Korea (drakor) dan Korean music yang selanjutnya disebut Korean Pop (K-pop).
"Tetapi, tentu saja bukan sekadar tren, sebab memang makanan Korea tadi enak dan lezat. Beberapa bumbu memang impor, sehingga boleh dibilang di Kota Kupang, kamilah yang pertama menyajikan menu-menu itu," ujarnya.
Maknyusnya Melekat di Lidah
Saat diberi kesempatan mencicipi Beef Bulgogi ala Waroenk Resto, penulis cukup apresiatif dengan kelembutan tekstur dagingnya. Terutama, kelezatan sausnya yang melekat di lidah. Maknyus!
Kembali ke konteks. Bulgogi sendiri adalah olahan daging asal Korea. Daging yang digunakan antara lain daging sirloin atau bagian daging sapi pilihan. Adapun bumbu bulgogi terdiri dari campuran kecap asin dan gula ditambah rempah lain, tergantung pada resep dan daerah di Korea.
Sebelum dimakan, daun selada digunakan untuk membungkus Bulgogi bersama Kimchi, bawang putih, atau bumbu penyedap lain. Kendati demikian, cara penyajian juga berbeda-beda mengadaptasi kebiasaan racikan setiap pembuatnya di suatu daerah atau negara.
"Di tempat kami, Bulgogi dipaketkan dengan nasi putih dalam penyajian populer ala Korea atau ricebowl," imbuh Merlin.
Dari penelusuran penulis dalam berbagai literatur terkait kuliner, di Jepang makanan sejenis Bulgogi disebut Yakiniku. Dibandingkan Yakiniku, bumbu daging untuk Bulgogi dibuat lebih manis. Air bumbu juga cukup banyak sehingga daging tidak dipanggang di atas plat besi (teppan), melainkan di atas panci datar.
Sejatinya Menu Appetizer