Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Tak Tertusuk Ilalang

2 Maret 2021   20:12 Diperbarui: 2 Maret 2021   20:32 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bulan Tak Tertusuk Ilalang. (Vega Viditama via Twitter.com)

Dalam padang lalang menghampar kerontang
purnama jadi suram, tak bercahaya seperti biasa
malam ini ia sendu, seperti giris tertusuk ilalang
tapi bukan itu, sebab tak ada ilalang yang menusuknya
lantaran ilalang habis dibabat pagi tadi
untuk ditanami gandum

Gunung Legumau di Tanah Lorosae
masih berdiri seanggun dulu
tapi purnama yang biasa memuncak
kini pasi seperti kekasih yang pilu
ada asa yang lantak
ada hati yang patah
: begitu ia melenguh!

Jauh di bawah sana
di bawah Gunung Legumau
kapel dipenuhi peziarah
yang melantunkan ode Bapa Surgawi
tanah yang kerontang ini seperti ambigu bisu

Sungguh, bulan tak tertusuk ilalang
karena lalang sudah mengerontang
dengan tuai benih gandum yang tak pasti
yang dijanjikan tuan berdasi necis di negeri seberang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun