Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satire yang Indah di Lor 20

21 Februari 2021   21:25 Diperbarui: 21 Februari 2021   21:42 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Satire yang Indah di Lor 20. (channelnewsasia.com)

Aku tidak pernah sengaja
memberimu harapan
terlebih pada asa yang kerontang

Wajahmu bagai magis dengan seribu ruas luka
menggerakkan tanganku untuk menyibak gaun sarimu
kukecup dahimu
: hangat seperti bayi

Ini satire yang indah di Lor 20
serupa sempelah yang jelma permata

Malam itu kau ajakku bercumbu dengan bayang
meskipun kau tahu
: betapa susahnya mengubah nasib yang sudah tertulis di langit

Tubuhku menggigil
dalam dingin yang luar biasa
dalam diam yang beku

Sebab, tak ada memori yang perlu dikenang
dalam cinta semalam
dalam cinta yang semu

Geylang masih riuh oleh tawa para pendosa....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun