Dalam kondisi seperti ini semua usaha mengalami penurunan karena terdampak covid 19. Salah satu contohnya adalah pada usaha krupuk kentang di desa patemon. Desa patemon memiliki usaha rumahan yaitu krupuk kentang. Sebelum adanya pandemi penjualan krupuk ini terjual banyak dan pemilik usaha ini hanya mengantarkan ke toko yang sudah menjadi panter atau konsumen tetap. Tetapi setelah adanya covid 19 ini usaha krupuk kentang ini mengalami penurunan omset hampir 40%.
 Para pelangananya banyak yang mengurangi pemesanan krupuk karena sepinya para pembeli dipasar dikarenakan sedang PPKM  masyarakat tidak boleh beraktivitas di luar rumah. Oleh karena itu perlunya adanya invasi dalam usaha ini baik dalam cara pengenasannya maupun menciptakan produk baru untuk menarik pembeli. Sehingga penjualan krupuk kentang di desa patemon ini kembali normal.Â
Tidak cukup penjelasan saja, perlu adanya pelatihan agar rencana ini bisa terlaksana dengan baik. Maka dari itu tugas mahasiswa kkn unej btv 3 di desa patemon ini untuk melatih dan membimbing para pemilik usaha rumahan ini untuk bertahan pada kondisi yang seperti saat ini.
Adanya permasalahan saat pelaksaan seperti pemilik usaha rumahan yang tidak suka ribet, hal seperti bisa meninbulkan kegagalan dalam rencana ini. Maka perlunya penjelasan yang detail agar para pemilik usaha mempunyai kesadaran pentingnya inovasidan kreatifitas dalam dunia bisnis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H