Mohon tunggu...
Efendi suseno
Efendi suseno Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

nama saya efendi suseno ,wiraswasta ,selalu menjadi pendengar yang baik,terbuka dengan semua informasi,melihat sesutau dari berbagai sudut pandang,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dialog Lembaga Riset Si Pemburu Data SMERU

29 September 2014   04:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:08 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pertemuan dan dialog yang dilakukan oleh tim riset SMERU dengan jurnalisme warga (JW) Bengkayang berlangsung di hotel Lala golden (27/09), dengan suasana yang hangat dan santai.
sebelumnya tim SMERU pernah berkunjung didaerah ini pada tahun 2012 lalu dengan orang yang berbeda.

Menurut keterangan Radi salah satu anggota SMERU dari 5 orang yang mengunjungi bumi sebalo ini memaparkan sejarah awal mula terbentuknya lembaga ini.
“SMERU dibentuk oleh bank dunia pada tahun 1998 ketika krisis ekonomi melanda dan kemiskinan meningkat Lembaga ini sempat dibubarkan pada tahun 2001 setelah indonesia dianggap telah berhasil mengatasinya“ucap bapak 2 anak ini.

Dan sampai saat ini SMERU masih tetap berjalan dalam membantu pemerintah memetakan permasalahan kemiskinan,pendidikan,kesehatan dan lain sebagainya,
“Atas inisiatif rekan-rekan tim pelaksana lapangan terdahulu memutuskan melanjutkan program ini untuk tetap berkelanjutan dan sampai sekarang SMERU telah didanai dari Australia“.ujar Radi pria kelahiran kota kembang ini.

Banyak sekali pertanyan yang diajukan oleh tim ini kepada beberapa orang tokoh masyarakat Bengkayang,khusus yang dipertanyakan kepada beberapa rekan JW.
Diantaranya mulai dari terbentuknya Jurnalis warga,sampai sejauh mana penerapan Menajemen berbasis sekolah(MBS),peran aktif pemerintah dan masyarakat,manfaat yang dirasakan pun tak luput dari pertanyaan yang di lontarkan.

Segala pertanyan itu,dijawab dengan fakta dilapangan yang diketahui oleh rekan-rekan JW yang juga sebagian berprofesi sebagai tenaga pengajar ini.
Radi juga mengungkapkan maksud dan tujuan dia dan beberapa rekanya menyambangi Kalimantan barat.
“Tujuan kami disini untuk memonitoring dan evaluasi tim kinerja USAID dan sejauh mana penerapan MBS di sekolah yang ada disini“ujarnya.

Hadirnya beberapa lembaga independent dari dalam maupun luar negri yang bertujuan membangun sumber daya manusia yang lebih baik dan bermutu ,mesti kita sambut dengan baik.

Radi juga menegaskan hasil riset ini akan menjadi acuan pemerintah menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.
“Setelah melakukan pengumpulan data diberbagai daerah hasilnya akan dipersentasikan di pemerintah pusat“ucapnya.

Kepedulian dari berbagai lembaga independent untuk membantu pemerintah demi kemajuan bangsa ,sejatinya tidak akan bermanfaat dan berkelanjutan bila tidak didorong dan dimplementasikan oleh pemerintah daerah maupun pusat dan peran aktif warga sekaligus mengawasi kebijakan yang ada.
Siapa lagi yang akan peduli dengan negri tempat memperoleh penghidupan ini jika bukan kita.
(Efendi suseno)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun