Mohon tunggu...
MUHAMAD EFENDI
MUHAMAD EFENDI Mohon Tunggu... -

Mengulas dan mengolah kata secara nyeleneh dalam bahasa sehari-hari, karena kata adalah sebuah pintu menuju banyak ruang. So, jangan salah masuk ruang. Salam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Amat Pengamat

9 Februari 2010   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika sebuah kejadian menjadi sebuah trend atau fenomena di kalangan masyarakat, media seringkali mengundang seorang pengamat untuk menjadi pembicaranya untuk dapat lebih mendalami kejadian atau trend yang sedang terjadi tersebut. yang sedang trend sekarang ini adalah mengenai trend kasus Bank Century.

Secara iseng saya coba mencari makna kata "Pengamat" tersebut. Berdasarkan KBBI kata "Pengamat" itu memiliki kata dasar "Amat" yang memiliki makna : terlalu; sangat; setelah mendapat awalan Pe- maka menjadi "Pengamat" yang memiliki makna : orang yg meneliti; orang yg mengawasi. Berdasarkan pemahaman makna dari KBBI itu maka dapat di simpulkan bahwa "Pengamat" memiliki makna yang sama dengan "Peneliti" karena makna "Peneliti" berdasarkan KBBI adalah : orang yg meneliti.

Namun jika kita cermati secara seksama maka kita akan menemukan sebuah perbedaan yang cukup mencolok antara "Pengamat" dengan "Peneliti", setidaknya ada 3 alasan kenapa keduanya memiliki perbedaan walaupun memiliki makna yang sama. Diantaranya sebagai berikut :

1. Asosiasi kata dasar   [asosiasi dalam ranah makna: tautan dalam ingatan pada orang atau barang lain; pembentukan hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan pancaindra].

"Pengamat" memiliki kata dasar "Amat" yang memiliki makna terlalu; sangat; sehingga kata "Pengamat" lebih cenderung untuk mengarah kepada makna orang yg meneliti; orang yg mengawasi tentang sesuatu/bidang tertentu secara sangat dalam/terlalu dalam di bandingkan dengan yang lainnya [orang pada umumnya] . Mungkin karena itu "Pengamat" Lebih sering berlebihan dalam mengungkapkan suatu fakta atau kejadian walaupun tidak semuanya.

"Peneliti" kata dasarnya adalah "Teliti"  yang bermakna : 1 cermat; saksama; 2 hati-hati; ingat-ingat; sehingga kalau kita cermati secara lebih mendalam "Peneliti" lebih mengarah kepada makna orang yang memeriksa (menyelidiki dsb) tentang sesuatu/bidang tertentu dengan cermat; saksama. yang pada akhirnya lebih menimbulkan kesan, bahwa "Peneliti" lebih baik dalam mengerjakan tugasnya jika dibandingkan dengan "Pengamat".

Apalagi kalau kita perhatikan lebih detail. "Peneliti" cenderung lebih hati-hati dalam mengungkapkan sebuah fakta mengenai sesuatu, karena "Peneliti" tidak akan mengeluarkan pendapatnya sebelum melakukan penelitian secara lebih mendalam [seperti melakukan sampling and error]. Sedangkan "Pengamat" Lebih sering  berkoar [baca: berucap] mengenai sebuah fakta hanya berdasarkan penelitian yang sifatnya sesaat [bahkan (kadang-kadang) hanya berdasarkan data-data/penelitian yang didapat dari pihak luar, sedangkan "Peneliti" menurut pemahaman umum lebih sering dipahami melakukan sendiri penelitiannya].

Untuk alasan kedua & Ketiga di sambung nanti yach...

Jakarta, 09 Februari 2010. Sebuah persembahan Untuk Bung Faisal Basri (seorang pengamat ekonomi) yang hasil pengamatannya sering saya jadikan sebagai referensi jika sedang berbicara ekonomi. [kalau berkenan minta komentnya bung].

Dari sang fakir makna "EFENDI"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun