Mohon tunggu...
W. Efect
W. Efect Mohon Tunggu... Penulis - Berusaha untuk menjadi penulis profesional

if you want to know what you want, you have to know what you think

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Corona Covid-19

30 Maret 2020   15:49 Diperbarui: 30 Maret 2020   16:09 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini, entah sudah berapa hari musim
tidak begitu ramah
begitu semilir angin berembus menghantar masuk ke relung-relung hati
begitu mengusik aliran nadi
begitu merayap perlahan, terlena menina bubukkan manusia, jadi sebuah moment tidak terkendali merasuk jiwa-jiwa, mencari sumber- sumber untuk bertahan berusaha menetap,
begitu nikmat, merasa tidak terusik, betahan menghantar kekuatiran manusia

Siarpun, semakin memberikan penegasan supaya manusia tetap waspada, menangkal sebisa usaha
tetap mencari sumber-sumber tersedia sebagai pencarian data
Haripun terasa tersendat merayap
Harus diakui, sudah banyak korban karena bersentuhan,
Jaga jarak menjadi kebiasaan
Berkumpul tak jadi kesepakatan lagi

Setiap Hari harus menakar kesendirian
Membiarkan bekerja dirumah,
Supaya bertegur kewaspadaan, merengkuh hari- hari berselimut kelam
Wahai, hariku berselubung kewaspadaan
Mencari celah-celah kesepakatan
Agar hidup tetap punya arti
Biar esok tetap berselimutkan cahaya matahari
(W.Efect 19/20)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun