Mohon tunggu...
W. Efect
W. Efect Mohon Tunggu... Penulis - Berusaha untuk menjadi penulis profesional

if you want to know what you want, you have to know what you think

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Pilihan

8 Maret 2017   12:07 Diperbarui: 8 Maret 2017   12:22 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda memulai mengambil keputusan dari banyak alternatip   itu berarti sudah mulai memilih sesuatu yang sungguh akan berarti dalam kehidupan dimasa mendatang. Itu tentu sebuah harapan yang menurut pilihan akan memberikan kehidupan lebih baik dari kehidupan sekarang. Benarkah?

Pilihan menjadi seorang Ekonom, Guru, Prajurit TNI, Polri, Dosen dan lain sebagainya, sekali anda telah mulai dengan salah satu pilihan tersebut, tentu budi daya akan menjadi satu kewajiban perjuangan tersendiri agar pilihan tersebut dapat berhasil dengan sebaik-baiknya.

Pernahkan punya pertimbangan lain, kalau sebuah pilihan tersebut tidak berarti akan menuai keberhasilan dikemudian hari, akan tetapi terkadang dalam perjalanan hidup seseorang memiliki rintangan-rintangan yang sulit ditebak penyelesaiannya, dan itu merupakan batu sandungan yang perlu perjuangan melelahkan.

Akan patah semangatkah anda bila menemui batu sandungan berat dalam menajamkan pilihan anda agar dapat berhasil dengan baik! Seseorang tentu diberi kesempatan sebesar-besarnya untuk memperjuangkan pilihannya tersebut, dan perlu diketahui bahwa pilihan yang sudah menjadi bagian dalam hidup sehari-hari akan mengandung banyak konsekuensi, salah satu diantaranya adalah kegagalan!

Kalau sudah berada dalam tataran itu, apa yang sebaiknya perlu diperjuangkan? Atau berdiam saja, menyerah kalah! Dan itu merupakan sebuah tantangan yang bagi manusia sering tenggelam dalam persoalan tersebut, larut dalam pemikiran berkepanjangan sehingga, susah untuk bangkit.

Ini bukan sebuah teori dan kenyataan tersebut memang membuat manusia susah untuk dapat bangkit karena permasalahan-permasalahan menjadi komplek, namun bagaimanapun seberat apa persoalan yang menyangkut kegagalan itu tentu ada jalan keluarnya dan kalau mulai menelusuri langkah-langkah apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan itu tentu akan dapat meraba pada jarak tempuh yang berapa harus direfleksi dan harus menghindari jalan tersebut.

Lain halnya kalau sebuah pilihan itu menuai keberhasilan, sesuai dengan yang diharapkan tentu keluarga akan merasa senang, dan perlu didukung dan perlu juga untuk menggali kembali perjuangan apa yang menyebabkan adanya keberhasilan itu? Kalau perlu perjuangan-perjuangan untuk mencapai keberhasilan itu disharekan kepada teman-temannya sehingga akan banyak orang merasakan apa yang dirasakan, akan ada banyak orang yang bakal meraih keberhasilan tersebut.

Dan itu terjadi apabila kita mau berbagi pada orang lain dengan iklas, dan saya percaya akan ada banyak manfaat bagi sesamanya. (W. Efect)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun