Mohon tunggu...
Efatha F Borromeu Duarte
Efatha F Borromeu Duarte Mohon Tunggu... Dosen - Ilmu Politik Unud, Malleum Iustitiae Institute

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Energi Terbaru di Indonesia: Potensi, dan Strategi Pemerintah

23 Desember 2022   01:30 Diperbarui: 23 Desember 2022   01:44 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Energi terbarukan merupakan salah satu solusi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG) yang ditetapkan oleh PBB. Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi  efek rumah kaca penyebab perubahan iklim dan mengurangi risiko kegagalan pasokan energi. Sumber energi terbarukan yang paling umum adalah tenaga surya, angin, dan air. Pada dasarnya, energi terbarukan sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan mengurangi  pencemaran. Penggunaan energi terbarukan secara global sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan ekonomi di masa mendatang. Indonesia memiliki berbagai sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan, seperti:

 

  • Tenaga Surya: Indonesia memiliki curah sinar matahari  sepanjang tahun, menjadikannya sumber energi terbarukan yang potensial. Panel surya dapat digunakan untuk menghasilkan energi matahari, yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik atau memanaskan air. Panel surya dapat menghasilkan energi matahari sebesar 5-6 kWh per meter persegi per tahun. Daya yang dihasilkan oleh panel surya tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, arah dan sudut penginstallan, serta kondisi cuaca.
  • Energi Angin: Terdapat beberapa daerah di Indonesia  yang intensitas anginnya cukup kencang, seperti  pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Energi angin dapat dihasilkan oleh turbin angin (PLTA). Turbin angin dapat menghasilkan energi angin dengan daya yang bervariasi tergantung pada kecepatan angin di daerah tersebut. Daya yang dihasilkan oleh turbin angin dapat berkisar antara 100 kW hingga 2 MW.
  • Tenaga Air: Menariknya dengan banyak air terjun di Indonesia yang bisa dijadikan sumber energi terbarukan, seperti Air Terjun Dusun Cipendok di Garut di Jawa Barat dan Air Terjun Sipiso-piso di Sumatera Utara. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dapat dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dapat menghasilkan energi air dengan daya yang bervariasi tergantung pada ketinggian air terjun dan debit air yang tersedia. Daya yang dihasilkan oleh PLTA dapat berkisar antara 100 kW hingga 100 MW.
  • Panas Bumi: Indonesia memiliki sumber daya panas bumi yang terkonsentrasi di beberapa tempat seperti pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Energi panas bumi dapat dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat menghasilkan energi panas bumi dengan daya yang bervariasi tergantung pada potensi panas bumi di daerah tersebut. Daya yang dihasilkan oleh PLTP dapat berkisar antara 100 kW hingga 100 MW.
  • Biogas: Banyak sumber sampah organik yang dapat diubah menjadi biogas di Indonesia, seperti sampah rumah tangga dan sampah pertanian. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau diubah menjadi listrik oleh pembangkit listrik tenaga biogas.  Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) dapat menghasilkan energi biogas dengan daya yang bervariasi tergantung pada jumlah sampah organik yang tersedia. Daya yang dihasilkan oleh PLTB dapat berkisar antara 100 kW hingga 100 MW.

Teknologi penyimpanan energi terbarukan seperti baterai juga menjadi lebih terjangkau dan efisien. Namun penggunaan energi terbarukan juga memiliki  dampak negatif, seperti biaya  tinggi dan  lokasi strategis yang terbatas. Pemerintah Indonesia merumuskan empat strategi untuk mendorong energi terbarukan: 

  1. Memanfaatkan sumber  energi terbarukan secara optimal, 

  2. Meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam bauran energi,

  3. Mendukung pengembangan industri energi terbarukan, dan 

  4. Memperbaiki regulasi terhadap lingkungan dan operasional sektor energi sebagaimana dukungan percepatan energi terbarukan. 

Oleh karenanya, energi terbarukan menjadi fokus utama pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa proyek energi terbarukan yang telah atau sedang dikembangkan di Indonesia:

  1. PLTA Merbau:Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) Merbau  terletak di pulau Jawa dan merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia. Proyek tersebut harus mampu menghasilkan listrik sebesar 120 MW.  

  2. PLTP Lahendong:Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong berlokasi di Sulawesi Utara dan merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan listrik sebesar 250 MW.

  3. PLTA Jatigede:Proyek PLTA Jatigede berlokasi di Jawa Barat dan merupakan salah satu proyek PLTA terbesar di Indonesia. Proyek tersebut harus mampu menghasilkan listrik sebesar 120 MW.

  4. PLTA Rantau Dedap:Proyek PLTA Rantau Dedap berlokasi di Jambi dan merupakan salah satu PLTA terbesar di Indonesia. Proyek tersebut diharapkan dapat menghasilkan listrik sebesar 140 MW.

  5. PLTP Patuha:Proyek PLTP Patuha berlokasi di Jawa Barat dan merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di Indonesia. Proyek tersebut harus mampu menghasilkan listrik sebesar 75 MW.

  6. PLTP-Ulubelu:Proyek PLTP Ulubelu berlokasi di Lampung dan merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di Indonesia. Proyek tersebut diharapkan dapat menghasilkan listrik sebesar 110 MW.  

  7. PLTA Pulau Seram:Proyek PLTA Pulau Seram terletak di Maluku dan merupakan salah satu proyek PLTA terbesar di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan listrik sebesar 50 MW.

  8. PLTP-Saru:Proyek PLTP Sarulla berlokasi di Sumatera Utara dan merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di Indonesia. Proyek tersebut harus mampu menghasilkan listrik sebesar 330 MW. 

Harapan besarnya ialah bagaimana kedepannya kemajuan teknologi yang muncul di era 5.0 dapat digunakan Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan dalam SDGs. Misalnya, menciptakan teknologi kecerdasan buatan yang dapat dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bidang pertanian, kesehatan, dan transportasi, yang semuanya merupakan bagian dari SDGs. Selain itu, teknologi internet of things dapat digunakan untuk memantau dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, seperti air dan energi, yang merupakan bagian dari SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dan SDG 7 (Energi Terbarukan dan Tidak Tercemar) kehandalan  Indonesia dalam memanfaatkan teknologi era 5.0 secara bijak sangatlah penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan dalam SDGs.

Sumber:
"List of Renewable Energy Projects in Indonesia." Invest in Indonesia, https://www.investinindonesia.com/list-of-renewable-energy-projects-in-indonesia/.

"Indonesia Renewable Energy Profile." International Renewable Energy Agency (IRENA), https://www.irena.org/countries/ID/Indonesia-Renewable-Energy-Profile.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun