Bagaimana?
Apa kau sudah susuri lintasan-lintasan setapak itu?
Sebuah keindahan di kejauhan sana...
Yang kau pikir dulu tanpa kerikil?
Bagaimana rasanya?
Apa yang kau dapat?
Bagaimana?
Apa sudah kau temukan jawaban dari tanyamu?
Yang dulu katamu adalah khayalmu?
Bagaimana rasanya?
Itukah mimpimu?
Bagaimana?
Bukankah sesuatu yang kutawarkan padamu di belakang sana dulu jauh lebih indah?
Ataukah masih bertahan dengan pilihanmu?
Bagaimana?
---
Mengenai bagaimanamu...
Suara paluku jauh lebih berharga
Aku bertemu banyak sekali injakan-injakan menyakitkan,
yang ketika semakin kupandangi, begitu menawan
Yang ketika kusentuh, begitu menenangkan.
Mengenai bagaimanamu...
Aku hanya perlu mendekatkan mataku padanya,
Lalu melihat semua keindahan yang tak tampak dari kejauhan
Tentang bagaimanamu?
Ketuk paluku, jauh lebih indah
Jauh lebih luar biasa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H