Katakan saja kedua teman saya bernama A dan B, Beberapa waktu lalu, sebuah perusahaan menghubungi B untuk supply satu jenis kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Mengetahui hal tersebut, A menghubunginya.
“Lo sama aja matiin gue kalau begini caranya!” begitu ujarnya melalui telepon.
Produk yang sama tidak menjamin harga yang sama. Harga yang sama tidak menjamin kualitas yang sama. Kualitas yang sama tidak menjamin pelayanan yang sama dari kedua penjual yang berbeda.
Pada kenyataannya, pembeli menjatuhkan pilihan pada harga: murah, kualitas: sangat baik, pelayanan: ramah.
Awalnya ketiganya ada pada A, namun lama-kelamaan, B muncul dengan produk yang sama, harga yang lebih murah dan kualitas di atas kualitas produk B. Dilengkapi dengan pelayanan yang tak kalah ramah dan cepat. Secara logika, tentu saja customer akan memilih B bukan?
Persaingan seperti ini sangat sering ditemukan pada dunia usaha. Tanpa bermaksud untuk mematikan pasar orang lain, penjual B melakukan hal tersebut karena memiliki target penjualan yang harus dikejarnya untuk sesegera mungkin mendapatkan omzet dari hasil penjualannya.
Jika ingin memiliki pasar yang tetap, konsistensi ketiganya harus tetap terjaga. Berbisnis tidak melulu tentang untung yang tinggi dari setiap penjualan produk, perputaran produk dengan ritme yang konstan walau tanpa untung yang tidak begitu besar juga bisa dilakukan. Bukankah toh masih memiliki untung dari setiap penjualannya?
Harga yang rendah, komunikasi yang terjaga dengan customer juga memberikan pengaruh besar dalam menjaga hubungan baik dan menjaga agar pasar tidak direbut oleh orang lain meski dengan harga yang jauh dibawah Anda.
Bekasi. 29 Agustus 2016
Efa M. B
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H