Di pasar Malioboro beberapa tahun lalu, aku dan kedua temanku pernah memutuskan membeli pakaian yang sama, sebagai cenderamata sekaligus kenangan di masa tua bahwa kami pernah berkunjung ke tempat ini bersama.
Sudah malam kala itu. Seperti perempuan pada umumnya, bermodal model pakaiannya "lucu", kami sepakat mengambil pakaian itu demi efisiensi waktu.
Keesokan harinya, satu orang tampak sangat cerah dan makin rupawan dengan tambahan polesan sedikit riasan dalam balutan pakaian tersebut, sedang dua orang lainnya, terlihat lebih gelap dan kurang sedap dipandang mata.
Anehnya, dandanan kami sebetulnya tidaklah jauh berbeda.
Bagaimana bisa pakaian yang sama mempengaruhi keseluruh penampilan?
Kenalan dengan color analysis, yuk!
Selain rasa percaya diri dan bentuk tubuh, satu lagi yang paling akurat membuat sepotong pakaian tampak sangat serasi di kulit seseorang adalah warna kulit itu sendiri.
Untuk mengetahui warna apa yang paling sesuai dengan kulit, kita membutuhkan kalau kata Albert Munsell, sang kreator, color analyse.
Kuadrimester tahun lalu, pengguna sosial media cukup dibuat takjub dengan kehadiran metode ini. Ketika tepat di depan dada seseorang, dari area leher ke bawah dengan posisi duduk, color analyzer mengembangkan palet warna yang berbeda secara bergantian.