Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Larut dalam Nukilan "Prasa" dan "Kelir", Cara Yon Bayu Pikat Pembaca Lewat Bedah Novel

14 November 2023   23:15 Diperbarui: 14 November 2023   23:42 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Devie saat membacakan nukilan novel "Prasa" dengan ekspresif | Foto: Dokpri

Suasana mendadak senyap. Larut dalam kisah "Kelir" yang dibawakan Ibu Retno Budiningsih. Piawai sekali beliau membacakan nukilan novel Kelir itu. Raut wajahnya, bahkan nada dan tekanan suaranya mampu menyihir seluruh tamu undangan diam dan mendengarkan.

Sesekali ia jadi Paksi, sesekali ia jadi Dyah dan sesekali ia jadi narator dalam cerita. Logat Jawa kental mengalir lantang kala ia jadi Paksi, tiba-tiba pula lembut dan ayu ketika ia jadi Dyah. Lihai sekali.

"Mereka menganggap dunia sebagai alam kematian karena sifatnya fana. Sedang alam sesudah fana - alam akhirat - adalah alam kelanggengan, abadi. Badan kita adalah penjara bagi ruh sehingga kematian dianggap sebagai pembebasan ruh. Sebab yang mati hanya fisik, sedang ruh kita kembali ke alam keabadian di sisi Tuhan."

Begitu salah satu kalimat narasi yang dilantunkannya.

Lain dengan Kelir, lain pula dengan Prasa. Nukilannya dibawakan langsung oleh Ibu Devie Matahari, seorang pembaca puisi kawakan. Kisahnya juga tak kalah menarik untuk didengarkan.

Anak kecil yang berhadapan dengan raja hutan itu dan bayang-bayang mencekam yang dikisahkannya di atas podium di hadapan sekitar 60an orang tamu undangan berhasil menarik perhatian.

Ya, hari itu, bertempat di PDS HB Yasin Taman Ismail Marzuki, Minggu 29 Oktober lalu, kami, para Kompasianer dan sejumlah tamu undangan lain, datang dan menikmati peluncuran sekaligus bedah novel berjudul "Kelir" dan "Prasa" karya seorang Jurnalis sekaligus Kompasianer kawakan, Yon Bayu.

Peluncuran dan bedah novel perdana yang cukup elit dan ekslusif

Yon Bayu | Foto: Dokpri
Yon Bayu | Foto: Dokpri

Berbeda dengan bedah novel yang beberapa kali kuhadiri, menurutku, untuk kalangan jurnalis dan awam, pelucuran dan bedah novel ala Yon Bayu dan timnya ini cukup elit dan ekslusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun