Sejak Pemerintah mengumumkan adanya pasien positif Covid-19 di Indonesia pada Maret tahun lalu, bahan pangan, vitamin dan buah, kami prioritaskan selalu ada di rumah.
Dari sekian banyak jenis buah, pisang menjadi salah satu pilihan tepercaya yang tidak pernah absen di meja makan. Terutama pisang Cavendish. Setiap 100gr pisang Cavendish, mengandung 8,7mg vitamin C yang dapat memenuhi 15% dari kebutuhan harian tubuh terhadap vitamin C.
Sebetulnya, selain dari sisi kandungan gizinya, ada beberapa alasan lain yang membuat pisang ini selalu ada di meja makan kami:
- Rasanya yang manis tanpa bikin eneg tentu menjadi daya tarik tersendiri akan buah ini
- Harganya yang relatif terjangkau. Penawaran harga pisang di e-commerce cukup beragam. Dari rentang harga 19.000an hingga 35.000 per sisirnya. Resikonya adalah, adanya penambahan biaya kirim dan kemungkinan pisang berbenturan dengan produk lain sehingga terjadi kerusakan yang berimbas pada buah ketika kita terima. Itu sebabnya, meski beli buah dari e-commerce kedengarannya lebih "keren", kadang aku lebih memilih menunggu bapak penjual buah keliling yang suka lewat dari depan rumah. Yang ini, harganya jauh lebih terjangkau lagi. Cuma 10.000. Paling mahal ya 15.000 dan sudah bebas pilih sendiri.
- Pisang merupakan buah yang cara konsumsinya saaaangat mudah dibandingkan buah lain yang harus terlebih dahulu dibersihkan, dikupas, dipotong-potong lalu bisa dikonsumsi dengan nyaman. Maksudku, pisang juga memang perlu dibersihkan dan dikupas, tapi ngupas pisang itu cukup dengan ujung jari tanpa perlu alat bantu pisau. Tak perlu pula dipotong-potong dengan pisau untuk kenyamanan saat makan, cukup potong pakai gigi karena teksturnya yang sangat lunak dalam kondisi matang sempurna
- Pisang juga bisa dikreasikan menjadi bahan pangan yang ketika diolah bisa menghasilkan makanan lain yang tak kalah enak.
- Tak perlu khawatir bila buah pisang yang dibeli masih berwarna kehijauan, karena pada pisang, masih akan terus terjadi proses pematangan lewat pelepasan gas etilen. Dengan begitu, beberapa hari kemudian, kita akan bisa mengonsumsi pisang yang sudah matang sempurna.
- Buah sejuta umat ini juga mudah sekali ditemukan. Di pasar, di warung, di pinggir jalan, dijajakan bapak penjual buah keliling, di supermarket bahkan seperti tadi yang udah aku sampaikan pada poin sebelumnya, bisa juga kita dapatkan di e-commerce
- Buah ini juga dikonsumsi oleh berbagai kalangan, jika dulu bumi masih baik-baik saja tanpa Covid-19 dan kita kedatangan tamu, buah pisang salah satu buah tangan dan buah yang bersahabat untuk dikonsumsi semua orang, dan
- Tentu saja karena keamanan pangannya.
Untuk bisa mengonsumsi pisang dengan kualitas terbaik, sebaiknya pastikan Pisang yang dikonsumsi bebas dari bahan kimia berbahaya.Â
Caranya adalah dengan memilih pisang yang telah memiliki sertifikat G.A.P (Good Agricultural Practices).Â
Sertifikat G.A.P menjamin semua proses produksi yang ada sesuai standard agricultur dunia.Â
Buah pisang dengan sertifikat G.A.P mempunyai standard checklist yang ketat berdasarkan praktik agriculture yang baik karena harus memenuhi 4 kriteria, yaitu:o
1. Food safety
2. Hygiene
3. Traceability (pelacakan), dan
4. Workers safety and welfarw