Hingga artikel ini ditayangkan, aku masih duduk di kursi 16C sebuah maskapai berbiaya hemat bintang 4 versi Skytrax. Aku dan seluruh penumpang yang saat ini berada di pesawat ini diberi julukan "Citilinkers".
Ya, kami menumpangi Citilink dengan penerbangan dari Bandar Udara International Kuala Namu, Medan menuju Bandar Udara International Soekarno Hatta jam 21.35 WIB dengan perkiraan tiba di tujuan pukul 23.55 WIB.
Semua berjalan baik-baik saja, sama sekali tidak ada kendala. Doakan! Karena perjalanan kami masih butuh waktu beberapa puluh menit lagi.
Sudah lumrah ketika berada dalam pesawat, penumpang disuguhkan dengan aneka majalah dan ragam bacaan sebagai bentuk promosi maskapai terkait, juga berfungsi untuk menghilangkan bosan penumpang yang tak bisa terlelap selama perjalanan.
Hal yang sama kutemukan pula dalam penjalanan dengan Citilink kali ini.
Sebuah majalah yang diberi nama CITILINK INFLIGHT MAGAZINE, Linkers Januari 2019 terjepit rapi tepat di hadapan kursi yang kududuki.
Di majalah ini, aku bertemu dengan sesuatu yang sangat baru. Yakni sebuah informasi yang berisi tulisan "Bersama perusahaan pertama di Indonesia yang mengoperasikan inflight wifi service Mahata Aero Teknologi, Citilink memutuskan untuk menjadi maskapai digital pertama di Indonesia dengan menyediakan layanan free wifi yang menggunakan teknologi terkini" sebagai langkah awal pembuktian komitmennya menjadi maskapai LCC terbaik di Indonesia maupun dunia. Hal ini juga dilakukan sebagai upaya Citilink untuk memenuhi kebutuhan internet penumpangnya yang didominasi oleh millenial. (Sumber: CITILINK INFLIGHT MAGAZINE)
Saat pertama membacanya, ya agak kepo sekaligus penasaran juga. Maklum, sebagai penumpang baik yang taat prosedur, biasanya HP kan selalu dalam mode pesawat dan terputus dari segala koneksi di luar sana. Hehehe.
Tak berapa lama usai lampu seat belt dipadamkan, sebuah pengumuman yang menyatakan bahwa penumpang dipersilahkan menjajal fasilitas inflight wifi dari Citilink dengan HP tetap dikondisikan dalam mode pesawat terdengar.
Tidak perlu menunggu lama, untuk membuktikan apa yang telah aku baca, sekaligus untuk menjajal pengalaman pertama terbang tapi tetap terkoneksi dengan jaringan internet, maka aku mencoba mengikuti instruksi yang disampaikan lewat pengumuman.