Sedang males-malesnya beli makanan? Kalau sekarang sih tidak perlu khawatir sama sekali yaa. Tinggal klik-klik pakai ujung jari, makanan datang sesuai pesenan.
Yah, yang penting ngga salah pilih saja, harusnya makanan yang datang sesuailah dengan ekspektasi yaa -- kecuali tentang rasa. Bagaimana pun, konsumen online hanya disajikan gambar saja, bukan rasa. Kalau langsung beli di restoran tersebut sih, setidaknya konsumen masih ada bocoran sedikit melalui aroma yang lalu lalang dari ruang produksi atau lahap tidaknya orang yang tengah makan di restoran tersebut.
Bisa dikatakan, beli makanan secara online ini untung-untungan. Bagaimana pun, kemampuan memotret seseorang kian kemarin kian meningkat. Belum lagi ragam aplikasi editan dan didukung kamera dengan kualitas mumpuni membuat gambar makanan tampak lebih menggiurkan walaupun bentuk nyatanya biasa saja.
Namun ya tidak ada yang bisa disalahkan. Produsen membutuhkan semua hal tersebut untuk kebutuhan marketing. Untuk menargetkan mata-mata yang tak dapat menahan selera tanpa bisa membedakan kualitas dari review yang diterima.
Dannn, kabar baiknya adalah siang ini saya mendapatkan keberuntungan soal memesan makanan secara online.
Bermodal cap cip cup saja, saya memilih salah satu paket menu dari toko Ayam Geybok Bang Jarwo. Tidak ada indikasi penilaian baik tidaknya makanan ini sih di sana. Sejujurnya, nama ini pun baru pertama kali saya dengar.
45 menit berlalu hingga akhirnya pesanan tiba di tangan saya.
Dikemas dalam kotak nasi berwarna merah lengkap dengan logo serta akun media sosial penjual di sana. Cukup menarik. Kata orang-orang, warna merah memang mampu meningkatkan selera makan seseorang. Itu mengapa banyak restoran memilih menggunakan warna tersebut diaplikasikan di restorannya. Entah hal itu yang terjadi pada saya, atau memang rasa yang tersaji memiliki kenikmatannya sendiri? Entahlah. Yang jelas, saya makap lahap siang ini.
Paket yang saya pilih di dalamnya mencakup: nasi, 1 potong ayam goreng (paha), 1 slice tempe goreng, secuil potongan ikan asin, sambel ulek serta 2 kerupuk udang berukuran kecil masing-masing di plastic yang berbeda. (Dan hari ini saya telah menghasilkan 3 plastik hanya dalam rentang waktu 1 jam.)
Perut yang sudah mulai keroncongan kian memburu agar proses unboxing dan urusan potret memotret makanan disudahi, berharap tangan segera memasukkan sendok demi sendok makanan untuk segera dilumat hingga perut kenyang.
Sensasi Kenikmatan Asinnya Ikan dan Pedasnya Sambel Ulek