Yuhuuu... Puasa hari ketiga. Semoga tetap semangat sampai hari kemenangan yaa!
Setelah membahas ragam manfaat puasa di artikel-artikel sebelumnya, kali ini, saya tertarik untuk menulis manfaat lain yang dapat diperoleh dari puasa, yaitu mengembalikan lagi keharmonisan yang sempat merenggang baik karena kesalahpahaman, atau pun karena minimnya waktu untuk saling berbagi perhatian. Lainnya lagi, puasa dapat menjadi ajang pelepas rindu dengan orang-orang yang pernah dekat dengan kita di tahun-tahun sebelumnya.
Buka puasa bersama! Iya, moment ini adalah salah satu yang paling dinanti di bulan Ramadhan. Buka puasa bersama temen TK sampai kuliah, dengan rekan organisasi, dengan mantan teman kerja, dengan rekan kerja atau terkadang dapat undangan makan dari keluarga calon pasangan? Hmmm... biasanya jadwal bukber ini udah diatur sedemikian rupa bahkan sebelum memasuki bulan puasa. Ya khaaann?
Reuni, Rencana Seru yang Kadang Hanya Sebatas Wacana Tak Terealisasi
Jauh sebelum bulan puasa tiba, terkadang kita menyadari bahwa beberapa teman seperkuliahan dulu juga berada di kota yang sama dengan kita. Tentu seru jika bisa bernostalgia dan berbagi kisah yang dulu sempat kita jalani bersama.
Lalu melalu WhatsApp Group, semua kenangan itu kita bagikan hingga tercetuslah keinginan untuk reuni kecil-kecilan. Yahhh, yang penting ketemu dulu lahhh.
Lalu keseruan kenangan masa lalu itu perlahan memudar. Jawaban yang datang bisa dikatakan sama:
"Atur aja, gue ngikut"
"Gue mah pasti ada waktu. Gimana bagusnya saja"
Giliran sudah ditentukan waktu dan tempat untuk bertemu:
"Jangan di situ dong. Kejauhan. Di tengah-tengah saja"
"Jangan tanggal segitu deh kayaknya, gue engga bisa kalau di tanggal segitu"
Padahal tadi katanya ngikut saja! Dan akhirnya, rencana tersebut pun hanya menjadi sebatas wacana yang tak akan pernah terelasasi.
Buka Puasa Bersama, Moment Tepat Mewujudkan Reuni Menjadi Nyata
Bulan puasa tiba. Biasanya bulan ini ampuh sekali untuk mengumpulkan kembali orang-orang tak peduli sesibuk apapun itu. Akhirnya reuni sembari berbuka puasa pun dapat terlaksana.
Entah kenapa, selalu saja ada satu dua orang yang penuh kesediaan memberikan waktu dan tenaga untuk mengumpulkan orang-orang demi terlaksananya buka puasa bersama. Memberikan undangan, mencari restoran atau rumah makan tempat berbuka puasa, berdiskusi di group tentang menu (yang doyan banget berseberangan karena selera tak pernah cocok. Hahahah), sampai mengurusi kemungkinan-kemungkinan makanan tambahan jika teman membawa pasangan dan anaknya masing-masing. Tanpa diminta! -- yang sulit ditemukan jika bukan bulan puasa.
Kalau versi saya sih, tetap ya, banyak kisah berbuka puasa yang telah saya jalani bersama dengan sahabat-sahabat semasa kuliah. Meskipun tak tiap tahun diikuti, karena bagaimanapun, telah ada kesibukan di dunia saya sendiri yang juga harus saya laksanakan.
Untuk mengisi waktu, terkadang melucu adalah salah satu alternatif agar meja tak senyap dan sibuk dengan gadget masing-masing. Atau saling sindir dengan ragam pertanyaan, seperti kenapa masih datang sendiri, atau kapan menikah, bahkan kadang yang sudah menikah dan punya anakpun tetap kena jadi bahan bercandaan. Tidak masalah apa yang dibicarakan selama itu masih berada di jalur yang semestinya dan tidak menyakiti hati siapapun.
Tak peduli sesulit apapun mengumpulkan teman-teman untuk bertemu saat waktu senggang di hari kerja, bulan Puasa dengan membuat jadwal buka puasa bersama sendiri selalu menjadi pilihan yang tepat untuk menyatukan kembali kebersamaan yang sempat merenggang karena terpisah oleh jarak dan kesibukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H