Rencana untuk pengangkatan Novel Dilan ke layar lebar lama sudah didengung-dengungkan. Tak ingin dianggap PHP alias Pemberi Harapan Palsu kepada pecinta novel Dilan, Pidi Baiq melakukan pencarian pemeran yang dianggap paling layak untuk menggambarkan setiap tokoh yang ada dalam novelnya.
Usai pencarian, secara resmi Pidi Baiq mengumumkan pilihannya. Dan pilihan tersebut jatuh pada Iqbal Ramadhan sebagai pemeran Dilan serta Vanesha Prescilla sebagai Milea.
Komentar pro dan kontra sibuk lalu lalang di berbagai media social. Tidak ada masalah sebenarnya di Vanesha, namun, para fans ini, mereka yang pro pada Iqbal tentu mendukung penuh idolanya untuk memerankan tokoh Dilan pada novel Dilan karya Pidi Baiq, sedangkan mereka yang kontra ramai-ramai "nyerang" Pidi Baiq tentang keputusannya memilih Iqbal yang dianggap kurang memadai untuk memerankan Dilan.
Demi meredakan massa yang terus complaint, Pidi Baiq memberikan penjelasan tentang alasan di balik terpilihnya Iqbal tak lupa meyakinkan semua fans novel Dilan bahwa pilihannya tidak salah. Spontan, pro kontra pemilihan Iqbal reda.
Hal yang sama timbul kembali dengan diluncurkannya trailer Dilan, termasuk dari saya sendiri yang sempat kontra begitu melihat trailernya. Di dalam hati saya "ah elah, Bal, kok yo rasanya hambar sih Bal?" yang sempat saya tuangkan dalam artikel ini. Sekarang, usai menonton film tersebut, secara resmi pernyataan tersebut saya tarik kembali. He did it! You did it, Iqbal!
Berikut trailer Film Dilan, Dia adalah Dilanku tahun 1990
Dilan yang romantic, sekaligus Iqbal si Panglima Tempur berhasil di"wajahkannya" dengan memukau. "Nakal"nya Dilan saat mendekati Milea tak hanya berhasil membuat Milea tersenyum-senyum sendiri, seisi gedung bioskop pun turut merasakan hal yang sama dengan mendengungkan "cieeeee" saat Dilan mengatakan menyukai Milea pada Nandan yang diperankan oleh Debo saat di kantin sekolah. Atau tatapannya saat di acara cerdas cermat sekolah, ada juga yang kini jadi meme di mana-mana "Milea, jangan rindu, berat. Biar aku saja!" Oh atau atauu.... Ekspresinya ketika Milea cium tangan padanya saat akan berpamitan usai mengunjungi dirinya yang sedang sakit? Duhh, De, kau menggemaskan!
Dan tentang Dilan yang menyeramkan, Iqbal juga berhasil membuktikan diri dan meredakan semua kontra yang ditujukan pada dirinya. Membuktikan bahwa itu salah.
Tak percaya?
Lihat saja ketika Dilan menyerang Suripto, atau saat bertengkar dengan Anhar. Wajah Iqbal yang memang terbilang imut bisa tertutupi dengan tatapan mata yang tajam dan rambat yang acak-acakan. Usahanya terasa bangetlah.
Berbicara tentang novel Dilan, tentu saja tak lepas dari romantisme antara keduanya. Beruntungnya, totalitas Iqbal dalam film tersebut berhasil diimbangi oleh Vanesha dengan baik. Mulai dari caranya malu-malu, sampai ke saat dirinya panic ketika sekolahnya diserang oleh sekolah lain dan dia tak kunjung menemukan Dilannya di sana.