The power of kepepet.
Entah datang dari mana, serentetan ide akan tiba-tiba keluar dan bermunculan begitu saja saat menulis di saat-saat terakhir waktu yang telah ditentukan oleh panitia. Kemana ide-ide ini sebulan sebelum deadline?Â
Kenapa seolah bersembunyi di balik satu bagian di dalam kepala dan tak ingin memunculkan diri? Menyebalkan!
Dan kurang lebih 2-3 jam sebelum deadline tiba, biasanya semua akan berlomba muncul dalam benak. Minta untuk dirangkai menjadi sebuah tulisan beruntun sesuai tema yang diminta. Belum lagi andrenalin berpacu lebih cepat berlomba dengan waktu. Sesekali mata melirik ke jam yang tertera di sisi kanan bawah laptop.
"20 menit lagi. Gue bisa gue bisa gue bisaaa!" Begitu kira-kira yang terus didengungkan di dalam hati untuk memotivasi diri bahwa tulisan pasti akan masuk kurasi tim juri.
Jika dulu di Kompasiana tulisan bisa langsung tayang di halaman "Artikel Terbaru" tanpa harus menunggu lama dan muncul pula di list artikel terbaru akun, berbeda dengan sekarang yang harus dikurasi terlebih dahulu.
Berbeda-beda waktu kurasinya. Beberapa hari lalu, saya berniat untuk mengikuti blog competition yang diadakan Bank Indonesia. Mengandalkan akun di Kompasiana, saya berkejaran dengan waktu untuk menayangkan tulisan tersebut di sana.
22.55 tulisan selesai dan segera saya tayangkan. Saya menunggu beberapa menit untuk kemudian melihat apakah tulisan telah tayang atau tidak. Saya buka di laman Artikel Terbaru, ternyata belum ada. Saya coba cek di akun pribadi, sama. Tidak ada. Wih, dag dig dug dong.
Hingga 23.30 tidak muncul juga. Sementara saya sangat butuh link artikel tersebut untuk saya daftarkan diajang yang di lomba. Saya coba menenangkan diri, mungkin nanti 15 menit lagi. Baiklahhh, saya tunggu.
Panik melanda dan waktu terus berputar tanpa peduli dengan kepanikan yang ada dalam diri saya.
Dan waktu telah menunjjukan pukul 23.45 artikel tak kunjung tayang. Ishhhh! Kezeellll!
