Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analogi "Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian" bagi "Solo Traveller" yang Ingin Kekinian

30 Oktober 2017   02:03 Diperbarui: 30 Oktober 2017   02:29 2883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Varian Minyak Kayu Putih Arom | Sumber foto: www.motherandbaby.co.id

Siapa yang tidak suka travelling? Apalagi jika lokasi yang akan dikunjungi adalah tempat impian yang selama ini sudah sangat didamba. Untuk pekerja, tentu banyak yang dikorbankan demi bisa mengunjungi lokasi liburan tersebut, seperti pengajuan cuti yang belum tentu diapprove oleh pimpinan serta gaji yang dikumpulkan selama beberapa bulan misalnya.

Sudah mengorbankan waktu dan uang, harapannya sih liburan yang didapat juga ya worth it lah, sepadan dan berkesan. Bukan berkesan karena menyebalkan sampai susah dilupakan. Sayang uang dan waktukan?

Travelling Ramai-ramai

Seru sih travelling ramai-ramai. Ada teman yang bisa diajak ngobrol, tukar pikiran dan yang paling penting adalah ada seseorang yang bisa diandalkan saat sesuatu yang tidak diinginkan terjadi di perjalanan.

Namun yang tidak menarik dari travelling ramai-ramai adalah liburan yang tidak maksimal!

Mulai dari jadwal berangkat yang harus molor karena saling tunggu, spot travelling yang tiba-tiba dirubah tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu padahal dari jauh-jauh hari spot itu adalah spot yang benar-benar ingin dikunjungi, waktu travelling habis di perjalanan hanya untuk foto sementara banyak spot lain di daerah-daerah berbeda yang sebenarnya tak kalah menarik. Belum lagi jika ada yang mabok angin saat di perjalanan, Pinginnya ke laut, yang lain milihnya shopping dan kita kalah suara. Arrghhhh. Bete kalau travelling ramai-ramai!. Bikin kapok. Dan ini saya rasakan saat SMA dalam perjalanan menuju (Seharusnya Pulau Samosir) Danau Toba.

Sejak insiden itu, rasanya malas sekali jika akan mengikuti perjalanan liburan dengan  bergerombol. Saya memilih untuk memberanikan diri solo travelling. GueBeda donggg. Awalnya sih ya masih solo travelling yang ringan-ringan ya, tidak serta merta langsung pergi menuju satu wilayah yang sangat jauh dari domisili, itupun saya lakukan saat telah menduduki bangku kuliah.

Belajar Solo Travelling

Perlahan, saya mengajari diri saya untuk berani bepergian sendiri dengan cara yang sangat sederhana. Saat tinggal di desa dulu, saya sangat sangat sangat ingin menjejakkan kembali kaki saya di kota kelahiran, Jakarta. Dan kesempatan itu akhirnya saya dapatkan ketika berada di Lampung.

Saya mencoba untuk berangkat sendiri ke pelabuhan Bakauheni dengan menggunakan bus dari terminal Rajabasa. Deg deg ser gitu sih, tapi saya meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja, Cukup berjalan lurus, jika tidak tahu tanya pada petugas setempat, bukan pada orang lain yang kemungkinan besar bisa saja memberikan jawaban palsu atau malah menipu.

Latihan awal saya sih sebenarnya lebih ekstrim, saya berangkat (Baca: dititipkan Mamak) ke Bandar Lampung dengan menggunakan Bus Antar Lintas Sumatera tanpa membawa Hp, modal hanya Rp 350.000 doang, dan saya bahkan tidak kenal sama sekali pada orang yang akan saya temui di Lampung. Hanya tahu namanya saja. Dan saya bersyukur, semua baik-baik saja. Hanya perlu berjalan lurus, dan Tanya pada petugas saat tidak tahu. Jika ini dibilang solo travelling, saya tidak terima karena saat itu saya berangkat sendiri juga bukan atas keinginan sendiri. Entah kenapa 7 tahun silam, Mamak berhasil meyakinkan saya dengan embel embel "Tenang aja, ada supirnya yang ngantar nanti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun